Sebenarnya, 7 dari 8 Waketum PPP bersedia dan siap mengisi posisi itu. Salah satu pihak yang menyebut para waketum PPP tak bersedia menjabat Plt Ketum ialah Ketua DPP Rudiman. Waketum PPP Amir Uskara menepis anggapan itu.
"Bukan tidak bersedia, bukan posisi tidak bersedia, tapi kita sangat menghargai, sangat menghormati fatwa Ketua Majelis Syariah. Waketum tidak bersedia itu kurang tepat karena dari 8 Waketum hampir semua bersedia, hanya 1 yang menyatakan saya tidak bersedia. Ibu Reni menyatakan dia tidak bersedia," kata Arwani di lokasi Mukernas, Hotel Seruni, Cisarua, Bogor, Rabu (20/3/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Delapan Waketum PPP adalah M Mardiono, Ermalena, Wardatul Asriah, Amir Uskara, Reni Marlinawati, Arwani Thomafi, Fernita Jubahar Amirsyah, dan Mansyur Kardi.
Amir menegaskan para waketum paham risiko mengenai jabatan mereka dan harus siap ketika mesti menjabat Plt ketum. Meski demikian, para waketum ketika itu telah sepakat dalam rapat internal untuk mengikuti fatwa Ketua Majelis Syariah PPP Maimoen Zubair.
"Tapi dalam kesepakatan rapat internal para Waketum kemarin kita sepakat karena ada permintaan dari Mbah Moen, Ketua Majelis Syariah, buat kami sebagai pengurus itu adalah fatwa sehingga menyatakan lebih bagus ikuti fatwa," kata Amir.
"Jadi bersedia, siap, posisi waktu itu ada permintaan dari Ketua Majelis Syariah, dengan segala pertimbangan," tegas dia.
Sebelumnya diberitakan, Ketua DPP PPP Rudiman menolak penunjukan Suharso Monoarfa sebagai Plt Ketum PPP karena menganggap itu melanggar AD/ART partai. Rudiman juga menyebut para Waketum PPP ketika itu tidak bersedia menjabat Plt ketum.
"Jadi kemarin itu di dalam rapat PH hari Sabtu itu, saya mengatakan apabila di antara para wakil ketua umum itu tidak bersedia untuk menjadi pelaksana tugas, maka saya siap sebagai ketua DPP dan sebagai kader, siap untuk mengambil alih itu dan mengantar sampai Muktamar luar biasa dan untuk mengambil keputusan mengangkat kembali ketua umum," sebut Rudiman.
Tonton juga video Kader Muda PPP Dorong Muktamar Luar Biasa Dipercepat:
(gbr/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini