Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Bromo, Wahyu Andrian Kusuma mengatakan, kerusakan alat itu disebabkan paparan abu vulkanis. Namun pada Selasa (19/3), tiltmeter sudah diperbaiki dan bisa berfungsi normal kembali.
Melalui pesan WhatsApp Wahyu memastikan jika alat tersebut sudah berjalan normal dan tidak perlu diganti.
"Iya benar mas sempat rusak, tapi sudah bisa berjalan normal lagi dan tidak perlu diganti," jelasnya Rabu (20/3/2019).
Sebelumnya, berdasarkan PVMBG per 20 Maret pukul 06.00 WIB, Gunung Bromo mengeluarkan abu vulkanik. Tinggi asap dari kawah Gunung Bromo berada di angka 50 - 1.000 meter, sedang hingga kuat teramati berwarna putih, kelabu dan cokelat dengan intensitas tipis, sedang hingga tebal.
Secara kegempaan, Tremor menerus amplitudo 0,5 - 3 mm, dominan 1 mm. Hingga kini, status Gunung Bromo masih dinyatakan waspada level II. Warga diimbau berada di luar radius 1 Km dari bibir kawah.
Simak Juga "Kata Mereka yang Diguyur Abu Vulkanik Bromo":
(fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini