Diskusi Akal Sehat Batal Terselenggara, Rocky Gerung Menyoal Logika

Round-Up

Diskusi Akal Sehat Batal Terselenggara, Rocky Gerung Menyoal Logika

Fatichatun Nadhiroh - detikNews
Rabu, 20 Mar 2019 09:00 WIB
Rocky Gerung di Gedung Astranawa Surabaya/Foto: Hilda Meilisa Rinanda
Surabaya - Rocky Gerung mendapat penolakan saat akan menghadiri diskusi 'akal sehat' di Ponpes Yanbaul Ulum, Tuban. Ada 9 organisasi yang menolak diskusi ini.

Di antaranya PAC Ansor Tuban, PMII, ada karang taruna, KNPI, Keluarga Besar Putra-Putri Polri (KBPP), Sarbumusi, Pemuda Pancasila hingga perwakilan masyarakat Tuban.

Panitia acara diskusi, Rahman mengatakan pihaknya telah menyiapkan acara diskusi ini sejak pekan lalu. Namun, Senin (18/3/2019) pihaknya mendapat pemberitahuan jika ada sejumlah pihak yang menolak.

"Senin siang kita mendapat pemberitahuan kalau ada pihak-pihak yang menolak. Di situ ada PAC Ansor Tuban, kemudian ada PMII, ada karang taruna, KNPI, keluarga besar putra-putri polri (KBPP), Sarbumusi, Pemuda Pancasila dan perwakilan masyarakat Tuban," papar Rahman saat konferensi pers di Graha Astranawa Gayungsari, Surabaya, Selasa (19/3/2019).


Setelah itu, jelas Rahman, akhirnya terjadi mediasi antara panitia, pihak yang menolak dan kepolisian. Rahman menambahkan gagalnya acara ini bukan karena izin dari kepolisian yang tidak didapat. Namun, pihak ponpes memang tidak mau acara ini dihelat, lantaran pertimbangan kamtibmas.

"Kepolisian bukan tidak memberikan izin, di sini ada suratnya juga. Acara dibatalkan oleh ponpes karena pertimbangan kamtibmas. Akhirnya karena khawatir dengan resistensi dan gangguan kamtibmas," lanjutnya.

Sementara menanggapi hal ini, Rahman mengaku pihaknya akan menghargai keputusan pondok pesantren.

Menanggapi penolakan ini, Rocky Gerung mengatakan posisinya saat ini undangan dalam diskusi tersebut. Dia pun mempertanyakan pertimbangan apa yang membuat sejumlah ormas menolaknya.


Penolakan ini, menurut Rocky, sangat bertentangan dengan demokrasi. Seharusnya, jelas dia, di tahun politik semua diskusi politik bisa difasilitasi negara.

"Seharusnya di tahun politik semua pembicaraan politik difasilitasi oleh negara. Namanya tahun politik semua orang ingin tahu isu dari paling pojok, yang paling ngumpet apa isu terakhir di istana, apa isu terakhir di KPU. Orang mau tahu karena justru tahun politik itu, politik seharusnya di perluas bukan dipersempit," kara Rocky kepada wartawan.

Melihat kejadian ini, Rocky mengaku tidak menyesal. Dia hanya menyesalkan sikap demokrasi yang memburuk.

"Saya tidak menyesal bahwa saya menganggap bahwa, saya menyesal terhadap sikap demokrasi yang memburuk. Tapi saya tidak menyesal dalam arti pembicaraan politik sekarang mau diucapkan dari pojok pun pasti viral. Jadi mau ditahan dengan apa. Ide itu, pikiran itu punya sayap, dan sayap pikiran itu terbangnya lebih tinggi dari selembar surat larangan," pungkasnya.


Saksikan juga video 'Usai Diperiksa, Rocky: Pelapor Gagal Paham Fiksi dan Fiktif':

[Gambas:Video 20detik]

(fat/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.