"Kita geledah di rumahnya, penyidik menemukan ATM di kamarnya," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin (18/3/2019).
ATM tersebut ditemukan dalam kondisi offline, di dalam kamar di rumah Ramyadjie Priambodo di kawasan Menteng, Jakarta Pusat. Polisi masih mendalami dari mana Ramyadjie membeli ATM itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain ATM, polisi menemukan sejumlah kartu ATM dari dua bank. Ada juga kartu ATM tanpa merek bank yang sudah berisi data nasabah hasil skimming.
"Ada dua kartu putih, itu kartu yang sudah ada isi datanya, maksudnya data-data pemilik rekening bank," imbuhnya.
Polisi juga menyita laptop, MacBook, buku rekening, sejumlah ponsel, mesin EDC (electronic data capture) hingga peralatan yang digunakan Ramyadjie untuk membobol uang lewat ATM.
![]() |
"Ada masker juga ada, ada kerudung seperti hijab itu ada saat dia gunakan," katanya.
Argo menyampaikan, Ramyadjie menggunakan kerudung itu saat melakukan pembobolan di gerai ATM di kawasan Jakarta dan Tangsel. Aksinya itu terekam kamera CCTV di gerai ATM.
"Saat dia mengambil ATM di daerah Tangsel dan Jaksel dia gunakan itu seperti hijab ada tutupnya itu seperti perempuan. Sehingga kalau dilihat dari CCTV itu seperti perempuan," lanjutnya.
Ramyadjie ditangkap pada 26 Februari 2019. Ramyadjie ditangkap setelah polisi menerima laporan dari pihak bank yang merasa dirugikan atas kejadian itu.
Polisi juga menyita uang Rp 300 juta dari Ramyadjie. Polisi menyebut Ramyadjie telah melakukan aksi itu sejak 2018.
![]() |
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini