Fadli Kritik Kartu Sakti Jokowi: Kuno, Cara Pikir Zaman Kuda

Fadli Kritik Kartu Sakti Jokowi: Kuno, Cara Pikir Zaman Kuda

Tsarina Maharani - detikNews
Senin, 18 Mar 2019 19:30 WIB
Fadli Zon (Lamhot Aritonang/detikcom)
Jakarta - Anggota Dewan Pengarah Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Fadli Zon, mengkritik tiga kartu sakti Jokowi-Ma'ruf Amin, yaitu Kartu Kuliah, Kartu Sembako Murah, dan Kartu Pra-Kerja. Fadli menyebut konsep kartu-kartu tersebut kuno.

"Saya kira sudah saatnya kita jangan berpikir pakai kartu-kartu lagi. KIS, KIP... nanti Kartu Indonesia Bodoh, Kartu Indonesia Sabar, saya kira itu cara kuno," kata Fadli di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (18/3/2019).


Fadli kemudian mengunggulkan gagasan Sandiaga Uno soal memaksimalkan fungsi e-KTP. Berbeda dengan Sandiaga yang berpikir modern, Fadli menilai cara berpikir timses Jokowi-Ma'ruf yang mengeluarkan banyak kartu tak efisien.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Menurut saya, ini satu hal yang kontradiktif. Di satu sisi mengajak maju dengan bicara Revolusi 4.0, di sisi lain cara berpikirnya masih di zaman kuda. Orang belum ada mobil gitu," ucap Waketum Gerindra itu.

"Saya kira cara berpikir memproduksi banyak kartu itu benar-benar cara berpikir yang kurang cerdas," imbuh Fadli.


Sebelumnya, tiga kartu sakti Jokowi berulang kali dipromosikan oleh sang cawapres Ma'ruf Amin di panggung debat. Tiga kartu tersebut pun lantas memantik kritik dari Sandiaga, yang merasa gagasan tersebut tidak tepat karena akan membebani keuangan negara.

Sandiaga kemudian mewacanakan kartu e-KTP supercanggih. Dengan kartu tersebut, warga tak perlu lagi kartu-kartu program pemerintah

"Pasti ada birokrasi, ada biaya, ada beban negara menghabiskan triliunan (rupiah). KTP elektronik kan ada chip, ada digital economy yang di belakang KTP kita. Kita akan gunakan KTP tersebut sebagai konsolidator program pemerintah. Jadi belum cukup membawa kartu tersebut ke fasilitas pemerintah untuk mendapat layanan kesehatan, pendidikan, pekerjaan," ujar Sandi seusai debat cawapres di lobi Hotel Sultan, Senayan, Jakarta. (tsa/mae)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads