"Apakah dilarang oleh KPU? Kan diperbolehkan oleh KPU. Kalau secarik kertas sih bahannya sangat sangat terbatas. Yang lebih parah ya, pakai gadget lah yang dapat memuat data lebih banyak lagi," kata juru bicara TKN, Ace Hasan Syadzily kepada wartawan, Senin (18/3/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dalam secarik kertas itu ya hanya pertanyaan. Yang terpenting kan bukan soal secarik kertasnya. Tapi sejauh mana Pak Sandi mampu menjawab pertanyaan yang disampaikan Abah Kiai Ma'ruf ini," sebut politikus Golkar itu.
Dia pun menyebut Sandiaga tidak mampu menjawab pertanyaan Ma'ruf secara komprehensif. Ace mengarakan jawaban Sandiaga terkesan berputar-putar tanpa menyentuh inti masalah.
"Jawaban Pak Sandi terlihat muter-muter tak karuan. Tidak menyentuh pada substansi yang dipertanyakan. Artinya memang Pak Sandi tidak memiliki kemampuan untuk menjawab instrumen monitoring dana transfer pendidikan ke daerah," ujar Ace.
Sebelumnya, BPN Prabowo-Sandiaga mempertanyakan gaya Ma'ruf Amin membaca teks saat sesi tanya-jawab debat cawapres. BPN menyebut Ma'ruf membawa sontekan.
"Harapan saya ke depan, jangan pakai sontekan lagi, Mas," kata Andre seusai debat cawapres di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (17/3).
Cek Juga, Fakta Debat Cawapres 2019 Bersama Google Indonesia: (tsa/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini