Plt Bupati Arifin Respons Layanan Buruk RSUD Trenggalek ke Disabilitas

Plt Bupati Arifin Respons Layanan Buruk RSUD Trenggalek ke Disabilitas

Adhar Muttaqin - detikNews
Senin, 18 Mar 2019 12:36 WIB
Plt Bupati Trenggalek/Foto: Adhar Muttaqin
Trenggalek - Pelayanan buruk yang dialami disabilitas dan pendampingnya dari dokter poli umum RSUD Trenggalek, mendapat respons Plt Bupati Mochammad Nur Arifin.

"Sedih saya mendapati kabar seperti ini, tidak lama setelah kita menginisiasi musyarawah perencanaan pembangunan bagi kelompok rentan karena cita-cita inklusivitas," tulis M Nur Arifin melalui akun instagramnya avinml, Senin (18/3/2019).

Arifin mengaku mengetahui identitas dokter yang diduga melakukan pelayanan buruk kepada disabilitas. Pihaknya meminta bidang pelayanan kesehatan dan manajemen RSUD dr Soedomo Trenggalek untuk melakukan pendalaman dan klarifikasi.

Sementara dalam apel kesiapsiagaan bencana, Senin pagi juga kembali menyentil kasus pelayanan terhadap disabilitas tersebut. Ia menegaskan pelayanan prima kepada masyarakat mutlak harus dilaksanakan.

"Akan menjadi percuma kita mendapatkan banyak penghargaan tentang pelayanan publik apabila masih ada pelayanan yang buruk terhadap masyarakat," ujarnya.

Padahal, lanjut Arifin, Pemkab Trenggalek tengah menggalakkan partisipasi kaum perempuan, anak, penyandang disabilitas dan kelompok rentan dalam perumusan perencanaan pembangunan daerah melalui 'Musrena Keren' yang merupakan satu-satunya di Jawa Timur.


Pihaknya meminta seluruh jajarannya untuk melakukan optimalisasi pelayanan dasar kepada masyarakat. Karena pada sejatinya pemerintah merupakan abdi dari masyarakat.

"Tidak kewajiban anda untuk loyal kepada saya, patuh dan loyal lah kepada cita-cita yang ingin kita wujudkan. Berikan pelayanan yang baik kepada masyarakat karena merekalah majikan kita," imbuh Nur Arifin.

Seorang disabilitas Wahid dan pendampingnya Taryaningsih mendapat perlakuan kurang menyenangkan saat meminta pelayanan surat keterangan disabilitas di poli umum. Sang dokter marah dan mengusir mereka lantaran Tarya mengingatkan pengisian form yang salah.

Tarya dan disabilitas tersebut akhirnya mendapatkan pelayanan dari dokter lain. Akibat kasus tersebut pihak rumah sakit telah mengambil langkah dengan melakukan pembinaan serta penggantian dokter di poli umum.

"Pimpinan mengganti dokter pelayanan di poli umum agar bisa lebih humanis," kata Humas RSUD dr Soedomo, Sujiono. (fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.