Sosok Perajin Mutiara di Komodo, Karyanya Bikin JK Kepincut

Sosok Perajin Mutiara di Komodo, Karyanya Bikin JK Kepincut

Moch Prima Fauzi - detikNews
Senin, 18 Mar 2019 12:16 WIB
Foto: Moch Prima Fauzi/detikcom
Labuan Bajo - Suara mesin memecah keheningan malam dari salah satu rumah warga di Pulau Komodo. Rupanya seorang pria sedang asyik menggosok-gosokkan kulit kerang mutiara ke mesin amplas.

Dia adalah Agus (51) sosok perajin aksesori dari kulit kerang mutiara di Desa Komodo, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat. Ditemui di rumahnya malam itu, Agus mengaku karyanya sudah pernah dibeli oleh Jusuf Kalla.

Ceritanya Jusuf Kalla (JK) yang saat itu merupakan mantan wakil presiden RI, datang ke Pulau Komodo sebagai duta pulau tersebut. Seingat Agus saat itu kedatangannya mendekati ajang Sail Komodo pertama (2013).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat tiba di Komodo, JK menyempatkan berkunjung ke rumah Agus untuk melihat kerajinan kulit mutiara. Di tempat Agus bekerja, mata JK tertuju pada sebuah piring berlapis kulit mutiara yang dibentuk seperti komodo.

"Dia datang, masuk ke sini, pas ada piring di dalamnya itu komodo besar saya tempel-tempel mutiara di sini," katanya sembari menunjukkan bagian pada piringnya.

"Dia langsung kaget, 'ah mungkin ini bukan (bikinan) kamu'. Saya bilang iya (betul)," imbuhnya, Selasa (26/2/2019) lalu.

Piring yang dipakai untuk cetakan fiber.Piring yang dipakai untuk cetakan fiber. Foto: Moch Prima Fauzi/detikcom



Sembari menunjukkan piring yang ia pakai sebagai cetakan, Agus mengatakan kalau karyanya itu dibeli JK senilai Rp 2,5 juta. Dia membuat piring tersebut dengan bahan fiber yang bagian tengahnya dilapisi kulit kerang mutiara berbentuk komodo.

"Kalau pak Jusuf Kalla dulu sebesar ini dia beli Rp 2,5 juta. Saya pakai fiber habis itu saya lapisin pakai ini (kerang mutiara) bentuk komodo," kata Agus.

Rupanya kerajinan piring dengan kulit kerang tersebut merupakan karya langka milik Agus. Sebab, dia mengakui kalau pembuatan piring cantik itu membutuhkan tenaga ekstra untuk membuatnya. Piring itu tak banyak diproduksi.

"Kalo piring memang harganya bagus tapi kerja setengah mati. Karena resin itu harus dijemur, ditempel pakai kerang lagi," tuturnya.

Sehari-hari ia hanya mengerjakan pembuatan aksesori untuk kalung, anting, gelang maupun gantungan kunci dari kulit kerang mutiara atau batok kelapa. Setiap harinya dia bisa mengerjakan 20 biji aksesori berbentuk komodo dan 50 berbentuk manta (ikan pari).

Itupun dengan operasional yang terbatas karena listrik yang tersedia dari jam 18.00 sampai 06.00 WITA. Sedangkan Agus hanya bekerja sampai tengah malam saja.

Hasil karya Agus yang siap jual ke wisatawan.Hasil karya Agus yang siap jual ke wisatawan. Foto: Moch Prima Fauzi/detikcom

Menurut Agus dari beberapa bentuk aksesori yang dia buat, manta merupakan yang paling laris diburu pembeli. Biasanya kerajinan itu dibuat untuk kalung.

"Kan ada kunjungan kan ke Manta Point. Itu dia kalau ketemu ini (manta) ratusan bersusun mengambang di air. Makanya kalau ada tamu lihat ini barang dia tidak tawar," kata Agus.

"Ini kalau saya pikir mungkin setahun sampai ribuan (dibuat)," imbuh dia.

Kerajinan kulit kerang yang belum diberi tambahan tali, ia jual kepada warga setempat senilai Rp 20 ribu per biji. Biasanya warga di sekitar tempat tinggalnya langsung memborong sampai 200 biji untuk dijual kembali menjadi aksesori kepada wisatawan.

Untuk omzet per bulannya, Agus bisa mendapatkan uang senilai Rp 15 juta dari penjualan kerajinan tersebut.

"Kalau omzet per bulan saya tidak ada yang tetap karena tidak sehari-hari. Ya Rp 15 jutaan ada sebulan," ungkapnya.


Agus mengaku dalam menjalankan usahanya itu dia dibantu pinjaman dari Bank BRI. Uangnya ia gunakan untuk modal membeli bahan kerajinan berupa kulit kerang dan batok kelapa tersebut.

"Bagi saya adanya BRI sangat membantu masyarakat. Contoh bagi kita masyarakat yang kurang modal mudah dipinjamkan sama BRI. Beda sama dulu sangat susah mau pinjam kalau tidak ada jaminan," kata Agus.

Sebagai informasi, Bank BRI hadir melayani masyarakat kepulauan termasuk Pulau Komodo di Kabupaten Manggarai Barat, NTT, melalui Teras BRI Kapal Bahtera Seva. Bank terapung di Kapal Bahtera Seva II melayani transaksi perbankan seperti simpan, pinjam, transfer maupun tarik tunai.

Baca berita lainnya mengenai Teras BRI Kapal Bahtera Seva di Ekspedisi Bahtera Seva.

(prf/ega)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads