"Bagus, Kiai Ma'ruf Amin yang tidak diduga seperti orang-orang sebelumnya (tampil baik). Memang ritmenya agak kurang. Kalah di ritme saja. Tapi dari segi visinya cukup bagus," kata Machfud kepada awak media di The Square Ballroom ICBC Center, Jalan Basuki Rahmat, Surabaya, Minggu (17/3/2019).
Dia mengatakan Ma'ruf tampil baik karena sudah seorang santri terbiasa dengan budaya debat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Tapi, yang jelas, Pak Kiai Ma'ruf orang santri, itu biasa debat baik bahasa Arab, bahasa Inggris, bahasa Indonesia sudah terlatih debat. Cuma, sekali lagi, mungkin ritmenya sudah tidak bisa seperti orang yang usia 50-an," lanjutnya.
Machfud menilai debat cawapres kali ini memang tidak seramai debat sebelumnya yang diikuti capres. Meski demikian, debat cawapres tetap penting dan akan selalu ramai dikomentari di masing-masing kubu.
"Yang ramai itu bukan di debatnya cawapres ini. Tapi yang nanggapi masing-masing di udara (online) nantinya terus. Kemudian ada juga nanti pihak-pihak komentator masing-masing seolah-olah ini unggul semuanya masing-masing punya versi baik dari pihak 01 maupun 02. Itu yang meramaikan pascadebat," tandas mantan Kapolda Jatim itu.
Dari pantauan detikcom, acara nobar tersebut dihadiri ratusan para pendukung dan pimpinan dari partai Koalisi Indonesia Kerja di Jatim. Berbeda dengan konsep sebelumnya, konsep dalam nobar tersebut banyak menghadirkan berbagai pakar dan dosen dari berbagai universitas di Jatim untuk membedah debat cawapres itu.
Saksikan juga video 'Saat Kiai Bersarung Bicara Infrastruktur Langit':
(jbr/jbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini