Dilansir AFP, Minggu (17/3/2019), imam bernama Ibrahim Abdul Halim ini sedang memimpin salat saat Tarrant mengarahkan senjata ke para jemaah.
"Kami tetap cinta negara ini," kata Halim, bersumpah bahwa ekstremisme "tak akan pernah menggoyahkan kepercayaan (terhadap Selandia Baru)."
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Semua orang tergeletak di lantai, dan beberapa perempuan mulai menangis, beberapa di antaranya lalu meninggal dunia," kata dia.
Namun muslim Selandia Baru masih tetap merasa negara ini adalah rumahnya. "Anak saya hidup di sini. Kami bahagia (di sini)," kata dia.
Banyak warga Selandia Baru memberi semangat untuk komunitas muslim. Mereka menunjukkan solidaritasnya. "Mereka mulai... memberi saya pelukan yang besar. Ini sangat penting."
Tonton juga video Salahkan Muslim di Teror New Zealand, Senator Australia Diceploki Telor:
(dnu/zap)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini