"Tiga anaknya AH juga masih dicari dengan Densus 88. Anak pertama, kedua, ketiga. Yang diketemukan jasadnya diduga adalah anak terakhir, anak yang keempat," jelas Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (15/3/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena itu terdiri dari potongan-potongan tubuh, jadi kita belum bisa menyimpulkan satu jenazah atau beberapa jenazah. Karena itu, akan diuji sampel DNA-nya. Tinggal dijadikan pembanding," ujar Dedi.
Terkait bangunnya sel-sel tidur teroris, Dedi menuturkan pihaknya masih mendalami ada-tidaknya instruksi dari ISIS.
"Ke arah situ sedang didalami. Tapi yang jelas, kalau mengetahui perkembangan ISIS yang ada di Suriah, itu mereka sudah betul-betul terkepung oleh pasukan koalisi. Bahkan 1.300 sampai 1.500 lebih para pejuang ISIS sudah menyerahkan diri," terang Dedi.
Namun, berdasarkan pemantauan Polri di media sosial, para pimpinan ISIS yang telah mengetahui kekuatan mereka semakin tipis akan menyampaikan kepada kelompok-kelompok berafiliasinya untuk melakukan amaliyah.
"Pimpinan ISIS yang di Suriah itu istilahnya menyampaikan melalui jaringan medsos, silakan bagi kelompok-kelompok di seluruh dunia, yang telah berafiliasi dengan ISIS, untuk melakukan amaliyahnya masing-masing," kata Dedi.
"Itu salah satu trigger mungkin. Akan didalami untuk membangkitkan sleeping-sleeping cell di seluruh dunia, termasuk Indonesia," tutur Dedi.
Saksikan juga video 'Polisi: Masih Banyak Bom di Kediaman Abu Hamzah':
(aud/rvk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini