AHY Tanggapi Enteng Agum Gumelar yang Sindir SBY Tak Punya Pendirian

AHY Tanggapi Enteng Agum Gumelar yang Sindir SBY Tak Punya Pendirian

Nur Azizah Rizki Astuti - detikNews
Kamis, 14 Mar 2019 14:42 WIB
AHY (Foto: Azizah-detik)
Jakarta - Komandan Kogasma Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menanggapi enteng pernyataan Agum Gumelar yang menyebut Susilo Bambang Yudhoyono tak punya pendirian karena mendukung capres Prabowo Subianto. AHY menganggap pernyataan Agum tendensius.

"Ha-ha-ha, saya nanggapinya ringan saja. Saya juga heran kok Pak Agum Gumelar punya statemen seperti itu. Saya pikir terlalu subjektif dan tendensius," ujar AHY di Kampung Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Kamis (14/3/2019).



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

AHY justru heran dan mempertanyakan sikap Agum yang mendukung pasangan Megawati Soekarnoputri-Prabowo Subianto pada Pilpres 2009. Namun, ia tetap menghormati Agum dan meminta untuk mulai fokus membicarakan masa depan.

"Yang jelas saya menghormati para senior yang tentu juga saat ini berada dalam panggung politik nasional. Saya menghormati semua, termasuk Pak Agum Gumelar. Tapi tentu juga saya mengajak marilah kita lebih fokus berbicara tentang masa depan. Jangan terjebak di masa lalu yang belum tentu benar, yang tidak produktif, tidak konstruktif," katanya.

"Kalau kita terjebak di masa lalu saja, kasihan rakyat kita, tidak mendapatkan apa-apa. Kita berbicara hari ini dan ke depan. Potret masalah hari ini kita perbaiki dan ke depan insyaallah kita punya masa depan yang lebih baik lagi," lanjut AHY.



AHY menganggap tak ada maksud tertentu dari pernyataan Agum. Namun, ia berharap ada penjelasan dan klarifikasi dari kubu Prabowo.

'Nggak, saya menganggapnya enteng-enteng saja. Dalam arti tidak ada yang terlalu serius. Mudah-mudahan juga ada respon secara proporsional dari kubu Pak Prabowo, dari BPN, termasuk juga beliau sendiri sehingga tidak menjadi polemik yang berlebih-lebihan. Karena yang dituju itu sebetulnya adalah karakter dan masa lalu dari Pak Prabowo sendiri. Jadi mudah-mudahan ada penjelasan, ada klarifikasi," ungkapnya.



AHY berharap politik saat ini tidak menimbulkan kegaduhan dan saling membenturkan. Ia mengimbau agar para tokoh politik tidak membuat pernyataan yang memecah belah.

"Lagi-lagi di tengah-tengah politik kita yanv semakin panas, jangan sampai kemudian timbul isu-isu yang sangat meresahkan, dan kemudian juga dibentur-benturkan satu sama lain. Saya justru mengajak segenap masyarakat Indonesia, termasuk para senior saya yang saat ini dalam politik, marilah kita cegah jangan sampai menyampaikan statemen-statemen yang justru berpotensi memecah belah persatuan bangsa kita," ucap AHY.

Terkait dengan penyelesaian kasus pelanggaran HAM, AHY menegaskan Demokrat akan konsisten dalam menegakkan keadilan. Ia juga mengatakan Demokrat akan mengawal isu-isu yang belum terselesaikan.

"Tentu Partai Demokrat dari dulu sangat berkomitmen dan akan insyallah memegang konsistensinya bahwa kami harus menjadi bagian dalam penegakan keadilan di negeri ini. Termasuk dalam isu-isu pelanggaran hukum dan hak asasi manusia. Yang jelas tidak boleh pilih kasih, tidak boleh tebang pilih, tidak boleh tumpul ke atas tajam ke bawah. Jangan sampai itu terjadi di negeri kita," tegas AHY.

"Tentu kami akan mengawal proses penuntasan isu-isu yang belum selesai hari ini. Dan kita melihat ke depan, sekali lagi keadilan harus tegak di negeri ini tanpa pandang bulu," ucapnya.

Sebelumnya, dalam video pernyataannya yang beredar luas, Wantimpres Agum Gumelar tak hanya menyindir Prabowo, tapi juga SBY, yang mendukung capres 02 itu. Agum, dalam video itu, menyindir SBY yang dulunya merupakan anggota Dewan Kehormatan Perwira (DKP) dan meneken surat pemberhentian terhadap Prabowo. Agum dan SBY sama-sama merupakan anggota DKP.

"Walaupun sekarang ini saya jadi heran, ini yang nanda tangan rekomendasi kok malah mendukung, ah itu. Nggak punya prinsip itu orang," kata Agum Gumelar soal dukungan SBY ke Prabowo.


Simak Juga "Agum Gumelar Bersuara tentang Penculikan 98, Inisiatif Pribadi":

[Gambas:Video 20detik]

(azr/knv)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads