PLN Terjunkan 502 Personel Amankan Pasokan Listrik Jelang Pemilu 2019

PLN Terjunkan 502 Personel Amankan Pasokan Listrik Jelang Pemilu 2019

Hilda Meilisa - detikNews
Kamis, 14 Mar 2019 11:01 WIB
PLN siaga jelang pemilu 2019 (Foto: Hilda Meilisa Rinanda)
Surabaya - Menjelang Pemilu 2019, PLN Unit Induk Transmisi Jawa Bagian Timur dan Bali (UIT JBTB) menetapkan waktu siaga. Waktu siaga ini selama dua bulan, mulai tanggal 17 Maret hingga 17 Mei 2019.

General Manager Unit Induk Transmisi Jawa Bagian Timur dan Bali Suroso mengatakan dalam waktu siaga ini, pihak PLN akan menerjunkan 502 personel. Meski selama ini diketahui pasokan di Jatim maupun Bali memang cenderung aman.

Selain untuk mengamankan pasokan listrik, ratusan personel ini juga akan bersiaga dalam memperbaiki gangguan yang terjadi. Ratusan personel ini juga akan berjaga di 74 lokasi yang tersebar di 38 kabupaten/kota di Jatim dan 9 kabupaten/kota di Bali.


"Ini adalah bagian dari seluruh kesiapan kita dalam rangka menyambut Pemilu, Pilpres, dan Pileg 2019. Jdi kami nanti dalam siaga itu akan melibatkan kira-kira hampir 50% dari seluruh personel kami. Jadi sekitar 500-an yang akan kami kerahkan untuk pengamanan pasokan listrik mulai di Jatim hingga Bali," kata Suroso di Surabaya, Kamis (14/3/2019).

Selain itu, Suroso mengatakan pihaknya juga menyiapkan peralatan kerja. Dia mengaku telah mengecek kondisi peralatan untuk mengatasi gangguan yang bisa sewaktu-waktu terjadi.

"Selain kesiapan dari sisi personel, kami juga menyiapkan peralatan kerja terutama peralatan-peralatan untuk menunjang, untuk mengatasi apabila ada gangguan atau kendala," imbuhnya.


"Peralatan yang kami atasi cukup banyak. Tadi sudah kita lihat sama-sama seperti peralatan PMDB atau Pemeliharaan Dalam Keadaan Bertegangan. Jadi teman-teman sudah siap dengan pemeliharaan listrik meskipun dalam keadaan bertegangan, jadi ini misalkan ada gangguan, ada yang bermain layang-layang. Nah itu teman-teman siap mengamankan," papar Suroso.

Suroso pun menyarankan kepada masyarakat agar tidak bermain layang-layang atau menerbangkan balon di sekitar jaringan listrik. Selain berbahaya, kegiatan ini bisa menyebabkan rusak atau terputusnya jaringan listrik.

"Saya mengharapkan semoga masyarakat kita memahami dengan bermain layang-layang di sekitar jaringan listrik itu sangat membahayakan dan ini mudah-mudahan nanti tidak ada lagi waktu siaga ini dan ke depan bermain layang-layang di sekitaran jaringan listrik. Tidak hanya layang-layang tapi juga balon itu bisa membahayakan baik yang bermain sendiri," harap Suroso. (iwd/iwd)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.