Menurut Hendi, sapaan akrab Hendrar Prihadi, Ovink merupakan seorang pakar di bidang pengelolaan air. Ia dinilai tepat menjadi orang yang bisa melakukan supervisi penanggulangan banjir di Kota Semarang.
"Dulu ketika saya pertama kali menjabat sebagai Wali Kota Semarang banyak yang berpesan kepada saya, kalau mau jadi legenda cukup tangani permasalahan banjir di Kota Semarang. Ini menunjukkan begitu peliknya persoalan banjir di Kota Semarang hingga muncul ungkapan-ungkapan seperti itu," ungkap Hendi, dalam keterangan tertulis, Rabu (13/3/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Maka dari itu hari ini saya berterima kasih kepada Henk Ovink bersama Kerajaan Belanda yang memberi perhatian kepada Kota Semarang, agar permasalahan banjir dapat tuntas tertangani," imbuhnya.
Dalam seminar "Water As Leverage Of Recilient City" di Balaikota Semarang, Hendi menjelaskan bahwa setidaknya ada lima hal yang akan digarap oleh Henk Ovink untuk Kota Semarang.
Pertama, terkait 'Ramah Air Kawasan Industri' untuk mengurangi pengambilan air tanah di 9 kawasan industri yang ada di Kota Semarang. Kedua, terkait 'Jaringan Kampung Tangguh' agar setiap perkampungan di Kota Semarang bisa mendapatkan suplai air yang cukup baik saat musim hujan maupun musim kemarau.
Ketiga, terkait 'Zona Pesisir Terintegrasi' sehingga wilayah pesisir di Kota Semarang terbebas dari permasalahan rob. Keempat, terkait 'Penyerapan Air Daerah Semarang Atas' yang mana menjadi penting agar menghindari banjir kiriman. Dan terakhir, terkait 'Perbaikan Sistem Drainase Kota' yang mana akan bersinergi dengan program peningkatan drainase yang telah dilakukan oleh Hendi bersama Pemerintah Kota Semarang sebelumnya.
Hendi juga bercerita awal pertemuannya dengan Henk Ovink. Ia menceritakan kekagumannya dengan sebuah teori sederhana yang direncanakan, di mana ia menilai sangat realistis untuk dilakukan di Kota Semarang.
"Henk Ovink memberikan sebuah teori bagaimana agar Kota Semarang dapat menahan dan mengelola air hujan, sehingga tidak cepat mengalir menuju lautan atau bahkan menyebabkan banjir," ujarnya.
"Langkah-langkah pemanfaatan dan pengelolaan air yang sedemikian rupa dari Henk Ovink ini yang kemudian akan dikerjakan untuk Kota Semarang melalui serangkaian supervisi," tegasnya.
Pendampingan Kota Semarang dalam menangani banjir oleh Ovink sendiri sebenarnya telah dijajaki sejak September tahun lalu. Saat itu, Ovink memaparkan adanya 2,1 miliar orang di seluruh dunia yang terpaksa harus memanfaatkan air tercemar.
Tak hanya itu, sebanyak 25 juta orang terpaksa mengungsi akibat bencana terkait dengan perubahan iklim. Oleh karena itu, Ovink menegaskan permasalahan air bersih ini menjadi masalah bersama, lintas bangsa dan negara sehingga membutuhkan komitmen seluruh warga di dunia untuk mengolah dan memanfaatkan secara efektif sumber daya air.
Adapun hadir bersama Ovink di Kota Semarang kala itu antara lain, Duta Besar Kerajaan Belanda untuk Republik Indonesia Rob Swartbol, Kepala Biro Perencanaan Anggaran dan Kerjasama Luar Negeri Kementerian PUPR Trisasongko Widianto, serta Kepala Sub Direktorat Kelembagaan Informasi dan Regulasi BAPPENAS Reghi Pradana.
Dalam kesempatan itu juga Hendi menegaskan pihaknya menaruh harapan besar kepada Henk Ovink agar mampu berkontribusi besar dalam penanganan banjir di Kota Semarang. Sebabnya kehadiran Henk Ovink di Kota Semarang sendiri sebagai bagian dari komitmen Pemerintah Kota Semarang untuk menuntaskan permasalahan banjir di Kota Semarang. (prf/mpr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini