Hong Kong Larang Boeing 737 MAX Terbang di Wilayah Udaranya

Hong Kong Larang Boeing 737 MAX Terbang di Wilayah Udaranya

Rita Uli Hutapea - detikNews
Rabu, 13 Mar 2019 16:46 WIB
Foto: Stephen Brashear/Getty Images.
Hong Kong - Otoritas Hong Kong mulai hari ini menerapkan larangan pesawat-pesawat Boeing 737 MAX terbang di wilayah udaranya. Dengan ini, Hong Kong menambah panjang daftar negara-negara di dunia yang menerapkan larangan serupa menyusul kecelakaan pesawat Ethiopian Airlines.

Meski perusahaan Boeing telah menyampaikan keyakinan akan keamanan pesawat mereka, namun Uni Eropa, India, Selandia Baru, China dan negara-negara lainnya telah mengandangkan Boeing 737 MAX ataupun melarang pesawat tersebut melintas di wilayah udara mereka.

Departemen Aviasi Sipil Hong Kong, CAD menyatakan, pihaknya menerapkan larangan sementara operasional Boeing 737 MAX dari, ke dan di dalam wilayah Hong Kong mulai Rabu (13/3) pukul 18.00 waktu setempat hingga pemberitahuan lebih lanjut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Larangan ini semata-semata merupakan langkah pencegahan untuk memastikan keselamatan penerbangan dan melindungi publik," ujar juru bicara CAD seperti dilansir kantor berita AFP, Rabu (13/3/2019).


CAD menyatakan bahwa pihaknya dalam beberapa hari ini telah melakukan kontak dengan Badan Aviasi Federal Amerika Serikat dan organisasi-organisasi terkait, termasuk dua maskapai -- Spice Jet India dan Globus Airlines Rusia -- yang belum lama ini menggunakan 7377 MAX untuk penerbangan ke Hong Kong.

Maskapai Hong Kong sendiri, Cathay Pacific tidak memiliki pesawat 737 MAX dalam armadanya.

Pesawat Ethiopian Airlines jenis Boeing 737 MAX 8 yang membawa 157 penumpang dan awak, jatuh saat mengudara ke Nairobi, Kenya pada Minggu (11/3) waktu setempat. Pesawat dilaporkan jatuh hanya sekitar enam menit setelah lepas landas dari Addis Ababa. Otoritas Ethiopia telah menyatakan tidak ada yang selamat dalam insiden mengenaskan itu. Disebutkan juga bahwa para korban tewas berasal dari 35 negara.


Penyebab jatuhnya pesawat Ethiopian Airlines ini belum sepenuhnya jelas. Namun pihak Ethiopian Airlines menyatakan pilot sempat melaporkan adanya masalah dan meminta izin untuk terbang kembali ke Addis Ababa. Pesawat itu baru saja diantarkan ke Ethiopian Airlines pada 15 November 2018. Pesawat itu diklaim telah menjalani 'pemeriksaan awal yang teliti' pada 4 Februari lalu.

Sebelumnya pada Oktober 2018, pesawat Boeing 737 MAX 8 milik maskapai Lion Air juga jatuh hanya sekitar 12 menit setelah lepas landas dari Jakarta. Keseluruhan penumpang dan kru pesawat yang berjumlah 189 orang tewas dalam musibah itu. (ita/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads