Viral, 2 Remaja Pencuri Helm di Jambi Dikurung di Kamar Jenazah

Viral, 2 Remaja Pencuri Helm di Jambi Dikurung di Kamar Jenazah

Ferdi Almunanda - detikNews
Selasa, 12 Mar 2019 18:08 WIB
Viral remaja pencuri helm dikurung di kamar jenazah.
Jambi - Video dua remaja di Kota Jambi dikurung di dalam kamar jenazah jadi viral di media sosial. Pihak rumah sakit menjelaskan duduk perkaranya.

Aksi pencurian helm itu dilakukan dua remaja tersebut pada Sabtu (9/3) malam. Helm yang dicuri remaja itu adalah helm pengunjung rumah sakit RSUD Raden Mattaher, Jambi. Petugas parkir yang mengetahui aksi pencurian itu kemudian mengamankan dua remaja tersebut dengan menyerahkannya kepada sekuriti rumah sakit.

Petugas sekuriti yang ingin memberikan efek jera terhadap dua remaja itu akhirnya membawa mereka ke ruang jenazah RSUD Raden Mattaher, Jambi. Keduanya kemudian dihukum dengan cara dikurung di dalam kamar jenazah, dengan tujuan agar remaja itu tidak mengulangi aksi pencurian helm tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



"Jadi ketahuannya dua remaja itu mencuri helm, setelah petugas parkir kita melihat CCTV parkir. Keduanya terlihat terbukti mencuri helm pengunjung rumah sakit. Kemudian sekuriti kita datang. Rencananya, dua remaja itu akan dibawa ke pihak kepolisian, kebetulan kantor polisi juga berdekatan dengan rumah sakit. Namun, karena sekuriti kita merasa tidak tega jika mereka harus dipenjara, akhirnya mereka hanya dibuat efek jera saja dengan dikurung di dalam kamar jenazah itu," kata Direktur RSUD Raden Mattahaer, Jambi, drg Iwan Hendrawan kepada detikcom, Selasa (12/3/2019).

Hukuman dikurung di kamar jenazah bagi dua remaja itu tidak berlangsung lama. Kamar jenazah itu juga dalam keadaan kosong tanpa ada mayat di dalamnya. Petugas sekuriti hanya ingin memberikan efek jera kepada si pencuri helm karena aksi pencurian helm kerap terjadi di parkiran rumah sakit tersebut.

"Mereka dikurung hanya beberapa menit saja. Kondisi kamar jenazah juga dalam keadaan kosong. Intinya hanya bertujuan buat mereka tidak mengulangi lagi aksi pencurian tersebut. Jadi kata sekuriti kita, daripada dibawa ke kantor polisi kemudian mereka nantinya dipenjara kan kasihan mereka masih pelajar, makanya cuma dibuat efek jera saja," ujar Iwan.



Setelah dikurung di dalam kamar jenazah rumah sakit, kedua pemuda itu kemudian diminta berjanji tidak mengulangi aksi pencurian di parkiran rumah sakit tersebut. Mereka juga diminta memanggil orang tuanya untuk dapat dinasihati.

"Sekarang ini kalau di parkiran sudah kita lengkapi CCTV. Jadi kalau aksi pencurian sepeda motor sudah tidak ada lagi. Jadi jika ada yang sekiranya mencurigakan bisa terpantau. Nah, untuk buat dua remaja yang mencuri itu setelah kita berikan hukuman buat efek jera mereka, lalu kita panggil kedua orang tuanya buat dinasehati lalu berjanji tidak mengulangi perbuatannya kembali," kata Iwan. (imk/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads