Aplikasi ini diciptakan dari kerja sama Pemprov DKI Jakarta dengan PT Jakarta Lebih Aman. Aplikasi sudah bisa diunggah di Google Play dan App Store.
Direktur PT Jakarta Lebih Aman, Muhammad Fardhan, melihat Jakarta masih rawan kejahatan. Tingkat kejahatan di Jakarta tinggi dibanding wilayah lain.
"Jakarta Aman, kenapa DKI Jakarta, kita sebagai Ibu Kota menurut data BPS, kita tingkat kejahatan tertinggi dibanding provinsi yang lain," kata Fardhan dalam sambutannya di Balai Kota Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Selasa (12/3/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Selain tombol darurat, ada komunitas aman. Itu siskamling digital. Kita gabungkan RT, hansip, dan lain-lain, untuk masuk satu grup keamanan. Kalau ada warga butuh keamanan, minimal ketua RT, hansip mengetahui pertama," ucapnya.
Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyambut baik aplikasi itu. Aplikasi Jakarta Aman terintegrasi dengan call center Jakarta Siaga 112. Setelah menekan tombol darurat, petugas terdekat akan merespons laporan.
"Jakarta aman menjadikan your community is your security. Our community is out security. Pengamanan kita adalah komunitas kita," ucap Anies.
Anies berharap banyak orang yang mengunduh aplikasi Jakarta Aman. Dia pun mewajibkan jajarannya memiliki aplikasi tersebut.
"Alhamdulillah ini terwujud, terobosan untuk bangun rasa aman di Jakarta. Kita ingin ini bisa berfungsi. Maka, harus lebih banyak yang download, register, kalau ruangan ini hanya saya yang gunakan, maka tidak nyambung. Kalau semua pakai, maka semua tersambung. Seluruh jajaran Pemprov harus download. Bukan hanya lurah, tapi semua," kata Anies. (aik/idh)