Hal tersebut disampaikan Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Condro Kirono usai memantau geladi bersih simulasi pengamanan (sispam) kota yang digelar Polresta Surakarta di De Tjolomadoe, Karanganyar, Selasa (12/3/2019).
"Solo Raya, kemudian Kedu Raya, seperti Magelang, Temanggung. Kemudian juga Banyumas, Pekalongan, Pati, Semarang," katanya kepada detikcom.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita lihat ada friksi di Temanggung, kemudian ada friksi di Muntilan. Jadi kontestasinya itu memanas, meningkat di wilayah itu, dan di kabupaten/kota lain itu tidak terlihat," ujar Kapolda.
Condro mengatakan ada 23 ribu pasukan kepolisian yang siap mengamankan Jawa Tengah saat pelaksanaan pemilu. Jumlah tersebut masih akan dibantu TNI, Satpol PP dan petugas lain di masing-masing daerah.
Sebagai langkah antisipasi, pihaknya sudah memerintahkan seluruh polres jajarannya menggelar sispam. Khusus di Solo, sispam akan disaksikan oleh petinggi Mabes Polri dan Mabes TNI besok.
Terlihat dalam geladi, pengamanan dilakukan secara bertingkat. Semakin tinggi tingkat kerawanannya, pengamanan akan dilakukan semakin ketat.
Bentuk konflik yang digambarkan, mulai dari unjuk rasa, tindakan saling lempar, penyanderaan, hingga aksi teror bom. Kapolda memastikan agar seluruh pasukan siap menghadapi hal tersebut.
"Kita tidak boleh under estimate. Semua kemungkinan-kemungkinan kita antisipasi. Makanya tadi disimulasikan mulai dari normal sampai gangguan intensitas tinggi, seperti tadi teror penyanderaan, ada juga bom," kata dia.
Duh... 52% Persen Daerah Rawan Kecurangan di Pemungutan Suara, Simak Videonya:
(bai/bgs)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini