"Ya namanya bupati kan untuk kepentingan protokoler. Latar belakangnya bupati kan punya mobil yang pendek itu ya, yang dulu itu (Velfire) dan wajarlah namanya dia selama itu kan," kata Sekda Pandeglang Fery Hasanudin.
Prado itu dibeli berdasarkan APBD 2018. Di pasaran, Prado tidak dijual bebas dan harus membeli secara CBU dari negara asalnya. Berikut ini alokasi APBD Pandeglang 2018 sebagaimana dikutip detikcom, Selasa (12/3/2019):
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pendapatan Daerah Rp 2.362.386.792.249
Belanja Daerah Rp 2.625.774.148.441
Surplus/Defisit Rp 263.387.356.192
Pembiayaan Daerah Rp 263.387.356.192
Pendapatan Asli Daerah Rp 202.265.766.812
1. Pajak daerah Rp 39.148.149.159
2. Retribusi daerah Rp 20.750.842.153
3. Hasil pengelolaan kekayaan daerah Rp 10.740.164.996
4. Pendapatan daerah lainnya Rp 131.626.610.504
Dana Perimbangan
1. Bagi hasil Pajak Rp 71.937.519.00
2. DAU Rp 1.172.374.842.000
3. DAK Rp 426.374.442.000
Pendapatan Lain-lain
1. Pendapatan hibah Rp 149.682.853.000
2. Dana bagi hasil pajak dari Provinsi Rp 110.393.504.437
3. Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus Rp 229.357.865.000
Belanja
1. Belanja tidak langsung Rp 1,641.729.832.166
- Belanja pegawai Rp 1.237.426.639.149
- Belanja hibah Rp 26.760.600.000
- Belanja bantuan sosial Rp 12.390.000.000
- Belanja bagi hasil Rp 5.989.889.131
- Belanja bantuan keuangan Rp 356.662.693.886
- Belanja tidak terduga Rp 2.500.000.000
Baca juga: Wajah Anyar Toyota Land Cruiser Prado |
2. Belanja lansung Rp 984.044.316.275
- Belanja pegawai Rp 125.863.107.195
- Belanja barang dan jasa Rp 507.885.216.288.
- Belanja modal Ro 350.295.992.492
Saksikan juga video 'Saat Bupati Pandeglang Pastikan Logistik Aman':
(asp/aan)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini