"Kalau saya, nggak nangkap logika berpikirnya. Di saat rakyat sedang susah pascatsunami, kasus Sindangresmi mencuat soal ada masyarakat ke puskesmas harus ditandu 3 kilometer tapi saat bersamaan bupati beli mobil dinas yang 'wah'," kata Rika saat dihubungi detikcom di Pandeglang, Banten, Selasa (12/3/2019).
Padahal mobil dinas yang sekarang masih digunakan Irna dinilai masih layak. Apalagi mobil dinas lama itu baru dibeli dalam pengadaan 2016-2017.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Alasan bahwa mobil dinas baru itu digunakan untuk ke daerah selatan dengan medan berat, menurutnya, tak masuk akal. Bupati Irna semestinya tahu bagaimana kondisi Pandeglang karena suaminya, Dimyati Natakusumah, pernah jadi bupati dua periode sebelum ia menjabat.
"Jadi bohong kalau bupati nggak tahu kondisi Pandeglang. Kenapa tidak memikirkan urgensi itu?" katanya.
Namun, karena mobil tersebut sudah telanjur dibeli, bupati diminta siap dengan konsekuensinya. Bupati diminta lebih intensif turun ke lapangan dan bahkan ke daerah-daerah terpencil di Pandeglang. Apalagi alasan yang digunakan Pemkab atas pembelian mobil dinas itu untuk menjangkau daerah tertinggal dengan infrastruktur yang buruk.
"Logikanya harus sering ke daerah. Turun ke lapangan berarti ada data untuk pembangunan selanjutnya," pungkasnya.
Saksikan juga video 'Saat Bupati Pandeglang Pastikan Logistik Aman':
(bri/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini