Demo Desak Kapolres Kendari Dicopot Ricuh, Korspri Kapolda Kena Lemparan Batu

Demo Desak Kapolres Kendari Dicopot Ricuh, Korspri Kapolda Kena Lemparan Batu

Sitti Harlina - detikNews
Senin, 11 Mar 2019 21:55 WIB
Foto: Sitti Harlina
Jakarta - Sejumlah mahasiswa dari Universitas Halu Oleo, Kendari, mendatangi Mapolda Sultra untuk mendesak Kapolda Sultra Brigjen Iriyanto mencopot Kapolres Kendari AKBP Jemy Junaedi. Unjuk rasa itu sempat ricuh dan Koordinator Staf Pribadi (Korspri) Kapolda Sultra, Kompol Agung Basuki, terkena lemparan batu.

Mahasiswa berdemo karena merasa kecewa atas tindakan yang dilakukan oleh Jemy Junaedi saat membubarkan aksi pada 6 Maret lalu. Kala itu ratusan warga dan mahasiswa melakukan unjuk rasa di kantor Gubernur Sultra untuk menuntut penutupan 15 IUP yang ada di Konawe Kepulauan. Namun, sangat disayangkan, saat itu pembubaran yang dilakukan polisi dinilai tidak sesuai karena menggunakan water cannon dan gas air mata, bahkan ada massa aksi yang dianiaya oleh personel Satpol PP Sultra.



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mahasiswa turun menggunakan almamater masing-masing untuk menunjukkan rasa persatuannya. Mahasiswa merasa geram karena menilai kebebasan berpendapat terkesan dihalang-halangi.

"Kepada pihak kepolisian, kalian telah memukuli dan melempari mahasiswa," teriak massa aksi, Senin (11/3/2019).

Lukman, salah seorang mahasiswa, juga merasa kecewa atas ketidakhadiran Iriyanto untuk menemui mahasiswa. Massa justru akan dipertemukan dengan Wakapolda Kombes Rosyanto Yudha Hermawan, namun mahasiswa menolak hal tersebut.

"Katanya Kapolda tidak ada di tempat, hanya Wakapolda, kita tetap bertahan karena Wakapolda tidak memiliki kebijakan untuk mengambil keputusan," teriaknya.

Massa terus mendesak untuk bertemu dengan Kapolda, bahkan ribuan mahasiswa tersebut mengancam akan menembus blokade yang dijaga ketat oleh pihak kepolisian.

Unjuk rasa itu diwarnai tindakan anarkistis. Aksi lempar batu tak dapat dibendung hingga Koordinator Staf Pribadi Kapolda Sultra, Kompol Agung Basuki, terkena lemparan batu.

Massa aksi yang tidak terima atas jawaban Kapolda langsung menuju kantor Gubernur Sultra untuk mendesak pemecatan Kasatpol PP Sultra Eman Jaya.

Saat di kantor Gubernur, mahasiswa kembali melakukan aksi anarkistis, yakni melempar batu. Tembakan gas air mata juga sudah dikeluarkan beberapa kali, namun mahasiswa tetap melakukan lempar batu hingga pihak kepolisian menjadi korban. Selain Kompol Agung, terdapat polisi bernama Bripka Musriandi yang terkena lemparan dan berdarah pada pipi sebelah kiri. (knv/nvl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads