"Ada penurunan, tetapi juga tidak kemudian anjlok. Ada lah beberapa poin aja. Nggak, cuma yang jelas di bawah 3 persen lah," kata Wakil Ketua TKN Arsul Sani di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (11/3/2019).
Arsul mengaku tak khawatir dengan adanya penurunan elektabilitas ini. Menurutnya, pihaknya akan lebih menggencarkan kampanye door to door di waktu yang tersisa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Arsul, elektabilitas Jokowi juga mengalami peningkatan di beberapa daerah. Politikus PPP ini menilai elektabilitas capres nomor urut 01 itu meningkat di Jawa Barat jika dibandingkan dengan tahun 2014 lalu.
"Karena ada yang meningkat juga elektabilitasnya. Pada umumnya di Jawa Barat itu secara umum meningkat elektabilitas Pak Jokowi, kalau komparasinya dengan 2014 gitu lho. Kan 2014 itu kan Pak Jokowi kalahnya 20 poin kan itu. Kalau sekarang itu ada di daerah-daerah yang bahkan Pak Jokowi sudah unggul, tapi masih ada yang ketinggalan. Tapi saya kira pada kisaran 3 persen ke bawah," imbuhnya.
Sebelumnya, Jokowi mengatakan saat ini penyebaran hoax sudah dilakukan secara terang-terangan dari rumah ke rumah. Ia meminta para relawan aktif menangkal berbagai isu hoax yang menyebar di masyarakat.
"Terakhir kita ini tinggal 36 hari, di banyak daerah, banyak elektabilitas kita turun karena kabar fitnah, kabar bohong dan hoax, oleh karena itu, kita ingin respons cepat. Karena ini nggak hanya dari medsos, tapi ini sudah door to door," kata Jokowi di Festival Satu Indonesia, di Istora Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (10/3). (azr/nvl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini