"Kubu 02 ya harus begitu dengan menyatakan ada survei internal. Tidak mungkinlah survei 'internal' mereka memenangkan kami. Untuk menutupi kekalahannya ya membuat seakan-akan ada survei internal. Survei internal yang dibuat mereka ini tujuannya sederhana, untuk menghibur diri mereka sendiri dan memberikan motivasi kepada pendukungnya supaya tidak down," kata juru bicara TKN, Ace Hasan Syadzily, Senin (11/3/2019).
Menurut Ace, tak ada lembaga survei independen nan kredibel yang memenangkan Prabowo-Sandi. Ace memilih mempercayai lembaga-lembaga survei independen.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Melihat lembaga survei itu harus berdasarkan atas rekam jejaknya. Saya belum mendalami rekam jejak lembaga-lembaga survei, bagaimana kredibilitasnya dan tergabung dalam asosiasi lembaga survei mana berhimpun sehingga dapat dipertanggungjawabkan akuntabilitasnya," imbuh anggota DPR itu.
Ace meminta publik kritis terhadap hasil survei dari lembaga survei yang partisan. Dia meminta Ace melihat track record lembaga survei tersebut.
"Sandingkan dengan hasil lembaga survei yang lain. Kalau hasil surveinya nyeleneh sendiri patut diduga lembaga survei tersebut sedang membangun framing politik," sebut Ace.
Sebelumnya diberitakan, BPN menjelaskan hasil survei internalnya yang menunjukkan keunggulan tipis dari pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin. Elektabilitas Prabowo-Sandi 48 persen, sementara Jokowi-Ma'ruf 46 persen.
"Jadi gini, hasil surveinya 48 (persen) Prabowo, 46 (persen) Jokowi," kata juru bicara BPN Andre Rosiade kepada wartawan.
Andre mengatakan jika survei tersebut dilaksanakan usai debat kedua pada 17 Februari 2019 lalu. Menurut Andre, hasil tersebut didapat dari 2.000 responden yang tersebar secara nasional.
Waspada! Begini Cara Deteksi Lembaga Survei Abal-Abal, Simak Videonya:
(gbr/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini