"Update sementara, kita mendapatkan data 165 pemilih terindikasi WNA masuk DPT di Sleman," kata Ketua Bawaslu Sleman, M Abdul Karim Mustofa saat dihubungi detikcom, Senin (11/3/2019).
"Saran kita ke KPU untuk 165 pemilih ini, kita mintakan klarifikasi di lapangan dan koordinasi dengan instansi terkait, apakah hanya lahir di luar negeri dan saat ini berstatus WNI, atau lahir di luar negeri sekaligus WNA di negara kita," jelasnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak hanya itu, Bawaslu juga telah mengonfirmasi ada tiga orang WNA di luar 165 nama itu yang masuk DPT. Sebelumnya, Bawaslu juga menemukan 32 nama WNA dan satu orang warga negara Jepang yang juga masuk DPT.
"Tiga WNA di Kecamatan Ngaglik, kemudian 16 orang dari 32 WNA masuk di DPTHP belum dapat diklarifikasi karena saat klarifikasi faktual di rumahnya tidak ketemu, rumah kosong, pindah alamat. Dan satu warga Jepang temuan pusat. Semuanya masuk DPT," terang Karim.
Bawaslu Sleman juga menerima laporan dari masyarakat ada tiga orang WNI belum masuk DPT di Kecamatan Ngaglik. Bawaslu pun bakal menyurati KPU terkait temuan dan laporan ini serta akan menyampaikannya langsung saat Pleno DPTb bersama KPU Sleman, yang direncanakan digelar Selasa (12/3) besok. (sip/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini