TKN Minta Relawan Sapu Bersih Fitnah demi Elektabilitas Jokowi

TKN Minta Relawan Sapu Bersih Fitnah demi Elektabilitas Jokowi

Nur Azizah Rizki Astuti - detikNews
Senin, 11 Mar 2019 14:51 WIB
Ilustrasi (Ari Saputra/detikcom)
Jakarta - Relawan dan kader pendukung Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin mendapatkan tugas dari Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf. Tugas itu agar para relawan dan kader mengklarifikasi isu fitnah pada pasangan capres-cawapres nomor urut 01 tersebut.

"Terus kita minta kepada seluruh relawan dan kader partai untuk melakukan klarifikasi bahwa isu tersebut sama sekali tidak benar," kata juru bicara TKN Ace Hasan Syadzily di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (11/3/2019).


Menurut Ace, fitnah dan kampanye hitam kuat pengaruhnya di masyarakat. Ia menceritakan beberapa kali ibu-ibu di daerah pemilihannya selalu meminta klarifikasi apakah benar pemerintahan Jokowi akan melarang penggunaan jilbab dan menghilangkan pelajaran agama.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi pertanyaan-pertanyaan seperti itu tanpa saya jelaskan itu juga masuk ke dalam apa pandangan dari penilaian para pemilih. Saya tidak tahu dari mana sumber mereka punya pendapat seperti itu. Tapi memang kita melihat bahwa ada upaya yang dilakukan sekali lagi secara diam-diam orang-orang yang melakukan kampanye hitam dengan cara menghembuskan isu-isu seperti itu," ungkapnya.

Politikus Golkar ini menilai jika sentimen agama yang dipakai untuk kepentingan politik memang terjadi di lapangan. Ia mencontohkan masjid yang digunakan sebagai wadah untuk kepentingan politik.

"Jadi masih sangat kuat sebagai wadah untuk kepentingan politik ya, dan itu saya rasa nyata demikian adanya. Kan kita juga sudah melihat di mana-mana, tentang seperti apa yang dilakukan pada kampanye DKI Jakarta, pilkada seperti model kampanye Almaidah itu dilakukan secara masif dengan menggunakan isu-isu agama tersebut," ucapnya.

Sebelumnya, capres petahana Jokowi mengatakan saat ini penyebaran hoax sudah dilakukan secara terang-terangan dari rumah ke rumah. Ia meminta para relawan aktif menangkal berbagai isu hoax yang menyebar di masyarakat.


"Terakhir kita ini tinggal 36 hari, di banyak daerah, banyak elektabilitas kita turun karena kabar fitnah, kabar bohong dan hoax. Oleh karena itu, kita ingin respons cepat karena ini nggak hanya dari medsos, tapi ini sudah door to door," kata Jokowi di Festival Satu Indonesia di Istora Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (10/3).

Jokowi mengingatkan para relawan tak takut dengan hoax. Menurutnya, isu hoax harus dilawan.

"Jangan sampai kita nggak respons karena kita takut. Ini harus dilawan, jangan didiamkan saja, sangat bahaya bagi negara kita Indonesia. Saya titip ini dijaga betul," ucapnya.



Simak Juga 'Debat TKN dan BPN soal Gaya Capres 01 dan 02':

[Gambas:Video 20detik]



Ikuti perkembangan terbaru Pemilu 2019 hanya di detikPemilu. Klik di sini (azr/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads