Tak hanya salah subuh berjamaah, bersama dengan pengurus Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kota Kediri, polisi juga melakukan tanya jawab.
Kapolres Kediri Kota AKBP Anthon Haryadi mengatakan ini digelar rutin khususnya menjelang pileg dan pilpres 2019 April mendatang.
Selain itu juga demi menjaga dan memberikan rasa kemanan, kenyamanan jemaah masjid dari upaya pihak tak bertanggung jawab menyebarkan kabar hoax dan politisasi masjid.
"Kegiatan suling sudah lama kami lakukan, bersama dengan DMI Kota Kediri, berkeliling masjid, salat subuh berjamaah, bersama melakukan tausiyah dan memberikan pesan kamtibmas agar tidak terpengaruh kabar hoax dan menggunakan masjid menjadi politisasi masjid," jelas Kapolres Anthon saat di Masjid Al Khalid Semampir, Minggu (10/3/2019).
![]() |
Ketua Dewan Masjid Indonesia Kota Kediri KH Abdullah Abu Bakar atau yang akrab disapa Gus Ab seringkali tempat ibadah menjadi salah satu tempat yang dijadikan orang tak bertanggung jawab menyebarkan ujaran kebencian dan kabar hoax. Untuk itu polisi dan ulama secara bersama-sama memberikan pengetahuan kepada masyarakat agar lebih cerdas melawan hoax dan ujaran kebencian.
"Semoga upaya kepolisian memerangi hoax bersama ulama dan Dewan Masjid Indonesia ini menjadi langkah positif mencerdaskan jemaah dan masyarakat Kota Kediri menolak hoax, sehingga kondisi Kota Kediri tetap kondusif," tambah Gus Ab.
Tak hanya Suling dan melakukan tausiyah bersama jemaah, Kapolres Kediri Kota dan Gus Ab meninjau pengambilan beras kaum dhuafa menggunakan ATM Beras.
ATM Beras di Masjid Al Khalid merupakan mesin ATM yang berbeda dengan lainnya. Di Kota Kediri utamanya Masjid Al Khalid, mesin ATM mengeluarkan beras dan khusus untuk warga miskin. Setiap orang yang telah memiliki kartu ATM bisa mengambil beras sebanyak 2 Liter, seusai dengan waktu pengambilan yang disesuaikan takmir masjid. (fat/fat)