Tepis akan Hapus Pelajaran Agama, Jokowi: 9 Juta Orang Masih Percaya

Tepis akan Hapus Pelajaran Agama, Jokowi: 9 Juta Orang Masih Percaya

Andhika Prasetia - detikNews
Sabtu, 09 Mar 2019 19:05 WIB
Jokowi (Foto: Andhika Prasetia/detikcom)
Jakarta - Capres Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan berbagai isu dan fitnah yang menerpa dirinya kepada pendukungnya. Salah satu fitnah yang beredar terkait penghapusan pelajaran agama. Jokowi menepis isu yang disebutnya dipercayai 9 juta orang tersebut.

"Bahwa nanti pemerintah akan menghapus pendidikan agama. Hati-hati. Tapi di bawah itu ada, jangan 'huuu, huuu' dulu. Di bawah terjadi seperti itu dan 9 juta percaya mengenai ini," kata Jokowi dalam acara Deklarasi Alumni Sriwijaya Bersatu di Palembang Sport and Convention Center, Sumatera Selatan, Sabtu (9/3/2019).



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Isu lainnya yang diluruskan Jokowi adalah kriminalisasi ulama. Jokowi menjamin pemerintahannya tidak melakukan demikian.

Berikutnya adalah larangan azan, seperti yang disampaikan ibu-ibu di Karawang. Di negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia, kata Jokowi, mustahil azan akan dilarang.

"Tolong dijelaskan, tidak mungkin itu dilakukan karena Indonesia negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia. Harus dijelaskan ini hoax. Kalah mau dilarang, dulu-dulu kita larang, tapi masa ada presiden, nggak mungkin ada," ujar Jokowi.



Mantan Wali Kota Solo ini juga menepis akan melegalkan LGBT. Jokowi meminta kepada pendukungnya untuk meluruskan semua isu itu.

"Tolong jelaskan itu karena di sebuah provinsi, saya nggak jelaskan di mana, sampai anjlok 8 persen gara-gara ini. Hati-hati, jangan sampai di sini dikerjai dengan cara-cara yang tidak demokratis seperti itu," bebernya.



Yang terakhir, Jokowi meminta pendukungnya menyampaikan capaian pemerintah selama ini dari pintu ke pintu. Jokowi menerima masukan apabila kebijakannya ada yang keliru.

"Katakan yang benar itu benar, yang salah itu salah, karena saya juga manusia biasa. Yang salah tolong dikoreksi, yang belum benar tolong dikoreksi karena ini akan kita pakai untuk menentukan kebijakan kita yang akan datang," pungkasnya.


(dkp/knv)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads