Mahasiswa ITS Rancang Alat Pengering Cabai dengan Vacuum Drying

Mahasiswa ITS Rancang Alat Pengering Cabai dengan Vacuum Drying

Suki - detikNews
Jumat, 08 Mar 2019 17:23 WIB
Alat pengering cabai karya mahasiswa ITS/Foto: Istimewa
Surabaya - Mahasiswa Departemen Fisika, Fakultas Sains, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Gede Angga Karuniawan berhasil merancang alat pengering cabai inovatif. Alat tersebut ia buat sebagai Tugas Akhir (TA) untuk meraih gelar sarjana.

Pascapanen, pengeringan perlu dilakukan untuk mempertahankan kualitas cabai. Namun, banyak petani yang kesulitan dalam mengurangi kadar air cabai karena sebagian besar masih mengandalkan matahari.

"Sehingga saat cuaca mendung, petani kesulitan untuk mengeringkan cabai," ujar mahasiswa angkatan 2013 ini dalam siaran pers yang diterima detikcom melalui Humas ITS, Jumat (8/3/2019).


Oleh karena itu, Gede merancang alat pengering cabai dengan memanfaatkan teknologi vacuum drying. Harapannya, alat tersebut dapat mengeringkan tanpa mengurangi kandungan dan mengubah struktur cabai. Ide tersebut berasal dari hasil diskusi bersama dosen pembimbingnya, Drs Bachtera Indarto MSi dan Drs Hasto Sunarno MSc.
Mahasiswa ITS Rancang Alat Pengering Cabai dengan Vacuum DryingGede Angga Karuniawan/Foto: Istimewa
Menurut Gede, alat yang ia buat tidak seperti pengering lain yang menggunakan pemanas dalam mesin vakumnya. Selain biaya yang dikeluarkan cukup banyak, pemanas juga bisa membuat cabai terlalu kering.

"Ditakutkan nanti dapat merusak sel cabainya," imbuh pria berkaca mata itu.


Cara kerja alat yang ia buat yakni dengan memasukkan cabai ke dalam ruang vakum. Atur tekanan dalam ruang tersebut sebesar 80 kilo Pascal (kPa). Di sana cabai dihisap selama tiga menit, lalu dikeluarkan dari ruang vakum untuk ditimbang beratnya secara manual. Hal tersebut dilakukan selama satu jam, dengan rentang waktu selang tiga menit selalu ditimbang.

Mahasiswa asal Surabaya itu mengaku membuat alat tersebut dengan biaya sendiri. Proses pembuatannya memakan waktu sekitar satu bulan. Menurutnya, saat ini alat tersebut masih dalam percobaan dan kajian karena masih memerlukan pembenahan.

"Meski sempat ada kendala, seperti tidak boleh ada kebocoran ruang karena berhubungan dengan tekanan vakum, tapi syukurlah dapat menyelesaikannya. Saya harap alat tersebut dapat berkembang dan bermanfaat, apalagi untuk masyarakat pertanian," pungkasnya. (sun/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.