Rumah kayu yang sekaligus digunakan untuk berjualan itu ambruk pagi tadi. Rumah tersebut diketahui milik Kaswadi dan Lilik, warga Semanding RT 10.
"Ambruk ada dua rumah, karena tanggul tergerus air banjir sudetan Sungai Bengawan Solo" ujar ketua RT setempat, Darwoto kepada detikcom di lokasi banjir, Kamis (7/3/2019).
Warga sekitar yang mengetahui kejadian tersebut langsung ikut bergotong royong menyelamatkan harta benda korban. Termasuk ternak sapi untuk diungsikan ke tempat yang aman. Selain itu, kerangka rumah yang masih bisa dimanfaatkan juga diselamatkan agar tidak rusak dan terbawa arus air.
Selain merobohkan rumah warga, air juga akhirnya menggenangi jalan poros desa sepanjang 200 meter dengan ketinggian sekitar 30 cm. Masyarakat yang lewat dengan menggunakan kendaraan terpaksa harus jalan pelan-pelan agar tidak mogok.
Sementara itu, luapan Bengawan Solo juga sudah terjadi di Desa Ledok Kulon, Sukorejo, Kabalan Kanor dan di Kecamatan Baureno.
Wakil Bupati Bojonegoro Budi Irawanto menegaskan, kondisi air di Sungai Bengawan Solo masih masuk kategori siaga 2. Dengan tinggi air mencapai 14.59 pielschall. Meski begitu, para petugas dapur umum dan obat obatan telah disiapkan di posko darurat.
" Saat ini Banjir Bengawan Solo masih siaga 2. Semoga air tidak terus naik. Warga belum ada yang mengungsi. Tapi petugas dan dapur umum telah disiapkan," kata Budi, Kamis (7/3/2019).
Sementara menurut data BPBD Bojonegoro, ada sejumlah lahan sawah yang terendam banjir di 12 desa di kecamatan Boureno. Beberapa di antaranya seperti Desa Kalisari, Tanggungan, Lebaksari, Kadungrejo, Pucangarum, Pomahan, Kauman, Gunungsari dan Gajah.
Tonton video 5 Kecamatan di Trenggalek Terendam Banjir:
(sun/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini