Robet diduga memelesetkan mars ABRI saat aksi Kamisan di depan Istana. Robet lantas ditetapkan sebagai tersangka lantaran diduga menghina penguasa atau badan umum RI.
"Pada hari Rabu, 6 Maret 2019, pukul 00:30 WIB, telah dilakukan penangkapan terhadap pelaku dugaan tindak pidana penghinaan terhadap penguasa atau badan umum yang ada di Indonesia," ujar Karo Penmas Polri Brigjen Dedi Prasetyo dalam keterangannya, Kamis (7/3/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Latar belakang sosok Robet terungkap lewat video klarifikasinya atas kasus tersebut. Robet mengaku sebagai seorang dosen di universitas negeri di Jakarta.
Robet merupakan dosen Program Studi Sosiologi di Universitas Negeri Jakarta.
Dilihat di situs UNJ, Robet tercatat mengenyam pendidikan terakhir sampai tingkat S3. Robet mengambil S3 Filsafat Sosial Politik Driyarkara pada 2008. Robet juga tercatat sebagai lulusan S2 University Birmingham dan S1 Sosiologi UI.
Wasekjen Partai Demokrat Rachland Nashidik yang diketahui mendampingi Robet saat BAP di kepolisian dini hari tadi menyebut Robet merupakan salah satu pendiri Perhimpunan Pendidikan Demokrasi.
"Sebagai sahabat keluarga, saya dan Robet sama-sama pendiri Perhimpunan Pendidikan Demokrasi," ucap Rachland. (gbr/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini