Ziarah dan doa bersama di makam Kiai Wahab diikuti Samawi dari Kabupaten Jombang, Nganjuk, Surabaya, Mojokerto, dan Sidoarjo.
"Pilpres ini pesta demokrasi, bukan perang seperti yang diandaikan tim sukses dari pasangan sebelah. Oleh karena itu harus kita hadapi dengan senang dan riang gembira, tidak usah menyebar fitnah dan black campaign," kata Sekjen Samawi, Aminudin Maruf di lokasi, Jombang, Rabu (6/3/2019).
Pria yang juga menjabat Sekretaris Direktorat Penggalangan di Tim Kampanye Nasional (TKN) ini mengatakan, menjelang hari pencoblosan Pilpres pada 17 April 2019, Pasangan Jokowi-Ma'ruf banyak menerima fitnah dan juga black campaign (kampanye hitam).
"Banyak sekali fitnah. Mulai dari akan disahkannya nikah sesama jenis, tidak adanya suara adzan hingga yang terbaru akan dihapuskannya pendidikan agama jika Jokowi terpilih lagi menjadi Presiden," ujar Amin.
Fitnah yang ditujukan kepada pasangan 01 itu, menurut Amin, tidak rasional. Apalagi jika dilihat rekam jejak Jokowi selama ini yang peduli terhadap kelompok Islam, ulama dan juga santri.
"Sangat tidak rasional, fitnah yang disampaikan kepada masyarakat terkait Jokowi. Makanya kita gelar konsolidasi di Jawa Timur untuk melawan fitnah dan hoaks itu," terangnya.
Untuk melawan fitnah, hoaks, dan black campaign, Amin menjelaskan, relawan Samawi akan menyapa masyarakat dan menjelaskan fakta yang sebenarnya terjadi.
"Melalui majelis-majelis di masyarakat relawan kami akan menjelaskan tentang prestasi Pak Jokowi dan kepedulian Pak Jokowi kepada ulama, santri dan para masyayikh," tandasnya (fat/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini