"Pihak-pihak yang menunggangi ibu-ibu tersebut sudah pusing sepusing-pusingnya, mencari strategi menjatuhkan capres Jokowi," kata influencer TKN Jokowi-Ma'ruf, Tiurmaida Tampubolon, kepada wartawan, Rabu (6/3/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena tidak ada celah sedikit pun untuk menghancurkan reputasi Pak Jokowi. Pihak yang ingin Pak Jokowi jatuh dalam pilpres mendatang akhirnya memakai cara-cara kotor, brutal, dan keji," tuturnya.
Tiur mengaku semakin prihatin karena pihak tersebut memperalat perempuan. Padahal, menurut Tiur, perempuan semestinya dimuliakan.
"Perbuatan memperalat perempuan seperti itu adalah perbuatan tidak terpuji yang sangat memalukan, karena sama saja dengan merendahkan perempuan, apalagi diarahkan sebagai corong hoax kampanye hitam demi menghancurkan Pak Jokowi," tutur politikus Hanura itu.
Dia lantas menyinggung kasus hoax penganiayaan Ratna Sarumpaet. Tiur melihat ada kemiripan antara kasus Ratna dan peristiwa ini.
"Tindakan memanipulasi, memperalat, merendahkan perempuan tersebut sama dengan kasus Ratna Sarumpaet yang terjadi beberapa saat lalu. Padahal sudah jelas-jelas begitu memalukan capres Prabowo dan jajarannya," kata Tiur.
Tiur menyebut pihak yang menunggangi emak-emak itu tidak bermoral karena memperalat perempuan. Menurut dia, peristiwa ini membuktikan pihak yang tidak pro-Jokowi tidak menghargai perempuan.
"Benar-benar tindakan tak bermoral, brutal, jahat, dan sungguh tidak memuliakan perempuan. Kasus ini kembali menjadi bukti bahwa pihak yang capresnya bukan Jokowi tidak memuliakan perempuan sebagaimana seharusnya," tegas Tiur.
Sebelumnya, video aksi emak-emak berbaju dengan logo PKS yang mengampanyekan pelajaran agama akan dihapus jika Jokowi menang di Makassar, Sulsel, jadi viral. DPP PKS menyatakan tidak mengenal sosok perempuan tersebut.
"PKS ingin meraih kemenangan di Pemilu 2019 dengan penuh keberkahan dan cara-cara yang bermartabat," ujar Sekretaris Bidang Polhukam DPP PKS Suhud Alynudin, Selasa (5/3).
Tonton juga video 'Soal Uang Rp 11 Ribu T di Luar Negeri, TKN: Data Tak Valid':
(tsa/zak)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini