Kendaraan roda empat dan roda dua keluar dari kapal yang penuh dengan pengguna jasa penyeberangan. Kebanyakan, mereka yang tak merayakan Nyepi 'Mengungsi' ke Pulau Jawa.
"Hari ini hari terakhir menyeberang. Karena besok sudah mulai Nyepi di Bali," ujar Yanto, salah satu penumpang kapal dari Denpasar, kepada detikcom di lokasi.
Yanto yang mengaku berasal dari Banyuwangi ini, sengaja mudik ke kampung halaman, lantaran saat Nyepi di Bali tak ada aktivitas apapun.
"Kebetulan saya Hindu. Saya lebih memilih Nyepi di Banyuwangi saja. Karena sambil liburan juga. Rencananya seminggu di Banyuwangi," pungkasnya.
Hal yang sama diungkapkan Rahmat yang juga salah satu penumpang dari Denpasar Bali. Rahmat mengaku terpaksa mengungsi ke Jawa, lantaran selama Nyepi internet di Bali mati total. Selain itu, tidak adanya aktivitas di Bali membuat dirinya tidak kerasan.
"Karena internet mati di sana. Tidak bisa apa-apa karena memang Nyepi seperti itu," tambahnya.
Sementara data dari PT ASDP Indonesia Ferry Ketapang, menjelang penutupan pelabuhan selama 24 jam saat perayaan Nyepi, saat ini beroperasi 33 unit kapal.
Selama 24 jam, untuk penumpang pejalan kaki yang menyeberang dari Gilimanuk sebanyak 49.732 orang, sementara penumpang pejalan kaki dari Jawa ke Bali sebanyak 11.189 orang. Untuk roda dua, sebanyak 9.485 unit telah diseberangka dari Bali ke Jawa. Sedangkan roda empat, sebanyak 2.216 unit tiba di Banyuwangi. (fat/fat)