"Kami sendiri sebagai lembaga pengawas untuk menjaga netralitas ASN, sudah memberikan peringatan keras kepada 15 orang camat di Makassar yang membuat pernyataan melalui media bahwa mendukung salah seorang dari calon tertentu," ujar Ketua KASN Sofian Effendi usai diskusi terkait netralitas ASN di Hotel Sari Pacific, Jakarta Pusat, Rabu (6/3/2019).
Sofian mengatakan, pihaknya tak percaya begitu saja bahwa video tersebut editan. Saat ini selain telah diberi teguran, juga tengah dilakukan pemeriksaan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi kalau mereka berkilah itu editan kita lihat dulu. Kan ada ahlinya apakah diedit atau tidak," imbuhnya.
Ditanya soal sanksi berat jika terbukti melakukan pelanggaran, Sofian menyebut bisa saja diberhentikan sebagai camat.
"Bisa diberhentikan dari camat. Makanya kita harus periksa satu-satu. Di kalangan kita juga ada di Sulawesi Selatan asisten kita yang tahu. Mereka liat wajah-wajah camatnya mereka kenal. Sekarang pertama teguran, tapi setelah itu dilanjutkan lagi dengan pemeriksaan, tidak cukup hanya teguran," tutur Sofian.
![]() |
"Video itu tidak asli, editing. Pasti editing. Tidak seperti itu," kata SYL di kantor Bawaslu Sulsel, Jalan Andi Pettarani, Makassar, Senin (4/3).
"Jadi pokoknya saya SYL tidak dalam momen dalam video itu," tegas dia.
Dia menjelaskan memang bertemu dengan beberapa camat Makassar, namun bukan untuk membuat video dukungan kepada Jokowi. Bahkan beberapa camat di Makassar adalah mantan anak buahnya saat menjabat Gubernur Sulsel selama dua periode.
"Mereka anak asuh saya rata rata, saya 25 tahun jadi kepala daerah. Begitu ketemu, ayo, video sama-sama saya. Untuk video SYL bersama bla bla bla, tidak tahu. Kita lagi video saja dan kapan itu ada beberapa momen, saya sendiri tidak ingat di mana itu," terangnya. (rna/hri)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini