Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Madiun Sidik Heri Purnomo mencatat ada 11 sekolah baik SD dan SMP yang diliburkan. Namun pihaknya belum bisa memastikan jumlah murid yang diliburkan.
"Jumlah sekolah yang terdampak sekitar 11 lembaga pendidikan. Utamanya di wilayah Balerejo dan Pilangkenceng. Demi keamananan anak-anak di sekolah tersebut belajar di rumah. Para bapak ibu guru yang keluarganya tidak terdampak langsung. Piket secara bergantian," kata Kadinkes Sidik saat dikonfirmasi, Rabu (6/3/2019).
Sementara salah satu Kepala Sekolah SDN Purworejo 1, Kecamatan Pilangkenceng, Miati, mengaku sengaja meliburkan anak didiknya karena rumah mereka ikut terendam banjir. Bahkan kebanyakan mereka tidak bisa keluar rumah.
"Ini air masuk sekolah mas. Lagian rumah muridnya juga terjebak banjir. Terpaksa diliburkan," kata Kepala Sekolah SDN Purworejo 1, Kecamatan Pilangkenceng, Miati kepada detikcom di depan sekolahnya yang terendam banjir, Rabu (6/3/2019).
Miati mengatakan jumlah muridnya yang diliburkan sebanyak 117 anak. Mulai kelas satu hingga kelas enam. Selain itu dampak banjir menyebabkan beberapa arsip dokumen rusak.
"Ada 117 murid saya di SDN Purworejo 1 Pilangkenceng Madiun. Dan dampak banjir di sekolah saya ada beberapa dokumen rusak," katanya.
Hujan deras mengguyur Kabupaten Madiun sejak Selasa (5/3) petang. Akibatnya, tujuh desa di tiga kecamatan terendam banjir. Ketinggian banjir yang paling parah mencapai 5 meter. (fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini