Jawab Kampanye Hitam di Sulsel, Hasto: Yang Lebih Islam Itu Jokowi-Ma'ruf

Jawab Kampanye Hitam di Sulsel, Hasto: Yang Lebih Islam Itu Jokowi-Ma'ruf

Ahmad Bil Wahid - detikNews
Selasa, 05 Mar 2019 18:54 WIB
Sekretaris TKN Jokowi-Ma'ruf Amin. (Foto: Ahmad Bil Wahid/detikcom)
Jakarta - Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin menjawab kampanye hitam di Sulawesi Selatan yang menyebut pelajaran agama akan dihilangkan jika Jokowi menang. TKN kemudian membandingkan keislaman Jokowi-Ma'ruf dengan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

"Itu (kampanye hitam) bukan lagi dugaan, itu fakta, berdasarkan survei pada akhirnya masyarakat tahu bahwa yang lebih Islami itu Jokowi-Ma'ruf Amin," kata Sekretaris TKN, Hasto Kristiyanto di kediaman Ma'ruf Amin, Jalan Situbondo, Jakarta Pusat (5/3/2019).



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hasto juga mengungkit tantangan baca Al Quran yang sempat dilayangkan kepada kedua kubu. Politisi PDIP itu menyebut saat itu kubu Prabowo-Sandiaga tidak siap.

"Ketika masyarakat Aceh mengusulkan baca Al Qquran sana kan nggak siap, sehingga isu Jokowi-Maruf Amin menjaga jarak dengan Islam justru karena mereka lemah di situ," ujarnya.

"Dalam konteks ini kita bisa luruskan jangan menebar isu yang mereka sendiri jadi bagian persoalan tersebut dan seolah-olah dilimpahkan dalam Jokowi dan Ma'ruf Amin. Maka akhirnya kan keadilan ditegakkan dengan berbagai peristiwa-peristiwa Pak Prabowo juga tidak hafal Al Fatihah, kemudian ziarah kubur Pak Sandiaga juga salah, kemudian wudhunya juga salah itu kan keadilan dari Tuhan," imbuhnya.

Diberitakan, video aksi emak-emak mengkampanyekan Prabowo-Sandiaga door to door di Makassar jadi viral. Ibu-ibu yang tampak memakai baju berlogo PKS itu menyebut pelajaran agama dan pesantren akan dihapuskan bila Jokowi kembali terpilih.



DPP PKS menyatakan tidak mengenal sosok perempuan tersebut. DPW PKS Sulsel juga sudah membantah emak-emak itu adalah kadernya.

"PKS ingin meraih kemenangan di Pemilu 2019 dengan penuh keberkahan dan cara-cara yang bermartabat," ujar Sekretaris Bidang Polhukam DPP PKS Suhud Alynudin.

"Kami mengharamkan cara kampanye yang bertentangan dengan aturan dan etika, seperti penyebaran hoax dan black campaign," imbuhnya. (abw/idn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads