"Kalau dari sisi memang kan Pak Pras nggak bisa menjamin, memang one man one vote, itu jawaban normatif. Benerlah Pak Pras. Artinya gini, tidak terpilih dan bisa tidak terpilih, kalau dari dua, kalau dua mestinya terpilih satu, suara terbanyak nanti siapa. Itu dua, ada salah satu yang tidak terpilih, saya memahaminya begitu," kata Ketua Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta, Abdurrahman Suhaimi, saat dihubungi, Senin (4/3/2019) malam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Seharusnya anggota DPRD hadir untuk menyelenggarakan paripurna sehingga segera terwujud adanya wagub yang mendampingi pak gubernur," ujarnya.
Dia mengatakan dua nama cawagub DKI yang diserahkan ke DPRD merupakan milik semua rakyat Jakarta. PKS, menurut Suhaimi, hanya kendaraan politik untuk mengusung calon wagub agar Anies segera memiliki pendamping.
"Pertama, wagub ini kan milik warga DKI cuma melalui saja PKS karena mekanisme yang memang PKS mengusung dari pasangan gubernur dan wakil gubernur. Jadi perjuangannya ini bukan kemudian, oh ini hanya untuk PKS. Tapi secara umum wagub ini untuk warga DKI cuman secara aturan kendaraan yang mengusung PKS sama Gerindra. Gerindra sudah menyerahkan kepada PKS dengan dinamika-dinamika yang sudah ada sebelumnya," tuturnya.
Sebelumnya, Prasetio mengatakan penentuan wakil gubernur DKI akan ditentukan melalui voting. Pras tidak bisa memastikan wagub baru langsung terpilih pada rapat paripurna.
"Bisa terpilih akan dan tidak terpilih," kata Pras di kantornya, gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Senin (4/3/2019).
Saksikan juga video 'Tinggal Isi Nama, Anies Siap Kirim Surat Pengantar Cawagub':
(knv/gbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini