Neno Tak Mau Dengar Kritik 'Puisi Biadab', TKN: Nggak Boleh Sombong!

Neno Tak Mau Dengar Kritik 'Puisi Biadab', TKN: Nggak Boleh Sombong!

Elza Astari Retaduari - detikNews
Senin, 04 Mar 2019 12:47 WIB
Foto: Abdul Kadir Karding. (Agung Pambudhy/detikcom).
Jakarta - Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Neno Warisman, mengaku tak mau mendengar anggapan puisinya biadab seperti yang disampaikan Buya Syafii Ma'arif. Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin menilai Neno sombong.

"Nggak boleh sombong seperti itu. Harusnya introspeksi diri," ungkap Wakil Ketua TKN Jokowi-Ma'ruf, Abdul Kadir Karding kepada wartawan, Senin (04/03/2019).

Karding menilai Neno tipe orang yang mau menang sendiri. Neno pun dianggap tak mau menerima akibat atas statement yang ia lontarkan. Ini terkait dengan puisinya di Munajat 212 yang disebut Buya Syafii sebagai puisi biadab.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


"Mbak Neno ciri orang yang merasa paling benar, yang tidak mau menerima kritik. Ciri orang yang hanya mikirkan diri sendiri, jadi dia berkomentar, bersikap tapi dia tidak memperhitungkan impactnya," kata Karding.

"Dia merasa semua yang dilakukan itu baik dan kebenaran. Itu ciri-ciri orang yang tertutup, mau menang sendiri. Orang yang tidak mengerti keadaan lingkungan sosialnya," imbuhnya.

Karding mengaku heran dengan Neno yang seolah puisinya tak berdampak kontroversi. Politikus PKB ini pun mengkritik Neno karena tak mau mendengar kritik tokoh sekelas Buya Syafii yang merupakan mantan Ketum PP Muhammadiyah.

Neno Tak Mau Dengar Kritik 'Puisi Biadab', TKN: Nggak Boleh Sombong!Foto: Neno Warisman. (Lamhot Aritonang/detikcom).

"Harusnya dia menyadari, apa yang dia omongkan itu kontroversial dan berdampak luas untuk masyarakat. Untuk itu harusnya sebagai orang yang bijak, harusnya mendengarkan. Apa nasihat, kritik dari orang lain, apalagi disampaikan oleh seorang tokoh agama, tokoh alim seperti Buya Syafii," sebut Karding.

Anggota Komisi III DPR ini mengajak semua pihak untuk dewasa dalam berpolitik. Karding menyebut, tak baik membawa-bawa agama ke politik.

"Jangan semua kita halalkan karena urusan politik, semua dikerjakan karena urusan politik, termasuk menggunakan agama, itu tidak boleh dan tidak baik," tuturnya.


Seperti diketahui, Buya Syafii menyebut puisi Neno biadab. Ini lantaran puisi yang seperti doa itu dianggap mengancam Tuhan terkait pemenangan Prabowo-Sandiaga.

Saat dimintai tanggapan terkait kritik Buya Syafii, Neno mengaku tak mau mendengarnya. Ia menyatakan hanya ingin mendengar hal-hal yang baik. Tak dijelaskan makna baik atau positif yang dimaksud Neno.

"Nggak, aku nggak mau dengar. Aku hanya mendengar hal-hal yang baik, yang positif gitu," kata Neno.

"Karena pikiran kita itu harus selalu diisi dengan hal yang positif dan aku menyukai sesuatu yang positif," tambahnya.


Saksikan juga video 'TKN soal Puisi Neno Warisman: Tuhan Tak Perlu Diancam!':

[Gambas:Video 20detik]

(elz/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads