3 Remaja Tewas di Tampomas, Ferdi-Lucky Baru Pertama Kali Mendaki

3 Remaja Tewas di Tampomas, Ferdi-Lucky Baru Pertama Kali Mendaki

Sudirman Wamad - detikNews
Senin, 04 Mar 2019 12:41 WIB
Suasana pemakaman salah satu remaja Indramayu yang ditemukan tewas di Gunung Tampomas Sumedang. (Foto: Sudirman Wamad/detikcom)
Indramayu - Tiga remaja Indramayu tewas saat mendaki Gunung Tampomas, Sumedang. Ketiganya tewas akibat hipotermia. Dua dari korban itu rupanya baru pertama kali mendaki gunung.

Perlengkapan dibawa mereka pun ala kadarnya. Tak hanya itu, ketiga remaja itu nekat berangkat menuju Sumedang menggunakan satu motor. Ferdi Firmansyah (13), Lucky Parikesit (13) dan Agip Trisakti (15), warga Kecamatan Sliyeg, Kabupaten Indramayu, dilarang orang tuanya untuk mendaki Gunung Tampomas. Namun mereka nekat berangkat tanpa izin orang tua.


Orang tua Ferdi, Castuni (43) mengatakan anaknya tak memiliki pengalaman mendaki gunung. Pendakian yang berujung maut itu, lanjut dia, merupakan pengalaman pertama anak bungsunya itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya melarang. Tidak saya izinkan. Ya, ini baru pertama kali ke gunung," kata Castuni dengan mata berkaca-kaca kepada detikcom di kediamannya di Desa Tugu Kidul, Kecamatan Sliyeg, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Senin (4/3/2019).

Menurut Castuni, Ferdi menggebu-gebu ingin mendaki gunung setelah mendengar cerita dari temannya yang mengaku pernah mendaki gunung. "Mungkin ingin tahu bagaimana di gunung itu. Teman sekolahnya yang ngajak, ya yang pernah (mendaki) itu," ucapnya.


Terpisah, Darlim (47) orang tua Lucky, mengaku tak memberi izin kepada anaknya untuk pergi ke Sumedang. Terlebih lagi, menurut Darlim, selama ini Lucky tak pernah bermain hingga ke luar ke daerah lain.

"Ya saya tahu pos-pos bermainnya. Di sini-sini saja, dekat rumah," ujar Darlim.

Darlim mengungkapkan pendakian maut ke Tampomas itu merupakan pengalaman pertama bagi anaknya. Sebelumnya, menurut dia, Lucky tak pernah mendaki gunung.

"Ya pertama kali. Mungkin awalnya ngobrol-ngobrol sama temannya soal mendaki, jadi tertarik. Akhirnya nekat berangkat. Izin ke saya sih tur, tapi saya larang," kata Darlim. (bbn/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads