Bahkan, ketiganya hanya menaiki satu motor dari Indramayu menuju Sumedang. Korban bernama Ferdi Firmansyah (13), Lucky Parikesit (13), dan Agip Trisakti (15), warga Kecamatan Sliyeg, Kabupaten Indramayu itu sempat dilarang orang tuanya. Namun, ketiganya memaksa berangkat ke Gunung Tampomas tanpa restu orang tua.
Menurut orang tua Lucky, Darlim (47) mengatakan Lucky nekat berangkat tanpa memberitahu. Namun, Darli mengaku Lukcy sempat meminta izin kepadanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Darlim mengaku khawatir jika anaknya berangkat tur bersama temannya. "Khawatir ada gesekan dengan orang lain. Jadi saya larang, tak tahunya berangkat curi-curi waktu," ujarnya.
Dia menuturkan sepeda motor yang digunakan korban merupakan sepeda motor milik Lucky. Kemungkinan, lanjut Darlim, Lucky bersama rekan-rekannya berangkat sekitar Sabtu (2/3/2019) dini hari.
"Anak saya mengaku tidak bakal ikut. Lihat Ferdi sama orang tuanya juga sama dilarang. Makanya kaget pas dengar kabar duka pada Minggu sore itu," katanya.
"Selama ini saya pantau kalau main ke mana saja. Saya tahu pos-posnya kalau main, ya di sekitar desa sini saja," ujar Darlim.
Sebelumnya, orang tua Ferdi, Castuni (43) mengaku melarang Ferdi agar tak berangkat mendaki ke Gunung Tampomas. "Saya larang, tidak saya izinkan," kata Castuni kepada detikcom di kediamannya di Desa Tugu Kidul, Kecamatan Sliyeg, Kabupaten Indramayu, Senin (4/3/2019).
Castuni menjelaskan tentang alasannya melarang Ferdi agar tak ikut mendaki ke Gunung Tampomas. "Saya tidak mengizinkan karena tidak sama sekolahnya atau sama gurunya. Kalau sama gurunya kan ada yang jaga," ucap Castuni. (bbn/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini