"Demokrat juga mencermati beberapa isu penting yang berkembang dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Isu pertama, dalam konteks kehidupan berdemokrasi, kita perlu menyoroti pemilihan presiden yang dilakukan secara serentak dengan pemilihan legislatif," ujar AHY dalam pidatonya di Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Jumat (1/3/2019).
AHY melanjutkan, akibat sistem pemilu serentak, hanya hanya partai pengusung utama capres yang paling berpotensi mendapatkan efek elektoral terbesar. Menurutnya, jika terus berlanjut, sistem ini akan mengakhiri sistem multipartai di masa depan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk itu, AHY meminta agar sistem pemilu dan demokrasi kembali dibahas pasca-Pemilu 2019.
"Melakukan dialog untuk membangun konsensus nasional tentang sistem politik apa yang paling cocok bagi bangsa kita di masa mendatang. Kepada presiden mendatang, Partai Demokrat merekomendasikan untuk mengkaji kembali sistem kepartaian dalam kehidupan berdemokrasi kita," tuturnya. (nvl/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini