AHY Bicara Soal 'Capres' Nurhadi-Aldo dan Besarnya Potensi Golput

AHY Bicara Soal 'Capres' Nurhadi-Aldo dan Besarnya Potensi Golput

Ibnu Hariyanto - detikNews
Jumat, 01 Mar 2019 20:15 WIB
Agus Harimurti Yudhoyono (AHY)/Foto: dok Twitter/@AndiArief_
Jakarta - Komandan Kogasma Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyampaikan pidato rekomendasi 'Partai Demokrat Kepada Presiden Indonesia Mendatang'. Dia sempat menyinggung mengenai capres alternatif Nurhadi-Aldo yang merupakan refleksi kejenuhan masyarakat terhadap friksi.

"Kita yakin, rakyat saat ini sudah lelah dengan friksi-friksi atau gesekan-gesekan politik yang terjadi. Munculnya satire 'capres alternatif' Nurhadi-Aldo di media sosial, dan cukup besarnya potensi golput adalah indikasi kejenuhan masyarakat terhadap kehidupan politik dan demokrasi saat ini," kata AHY di Djakarta Theatre, Jakarta Pusat, Jumat (1/3/2019).

AHY menyatakan, pesta demokrasi seharusnya disambut dengan riang gembira, bukan dengan kebencian dan hati yang susah, karena putusnya silaturahmi akibat perbedaan pandangan dan pilihan politik. "Kondisi terbelahnya bangsa, tentu bukan tanpa sebab. Karenanya, kami juga menyoroti pertarungan dua Capres yang sama pada tahun 2014 dan 2019. Peraturan presidential threshold, yaitu ambang batas 20% dukungan parlemen atau 25% suara nasional untuk mengusung Capres, membatasi pilihan masyarakat atas calon pemimpin nasionalnya," tutur AHY.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

AHY mengatakan di Jakarta, ada seorang penumpang taksi online, diturunkan di tengah jalan, hanya gara-gara menggunakan kaos yang berbeda dengan pilihan politik pengemudinya. Di tempat lain, lanjut AHY, makam terpaksa dibongkar dan jenazah dipindahkan, karena pemilik tanah pemakaman dan keluarga almarhum berbeda pilihan politik. "Menyimak kondisi ini, Partai Demokrat menyayangkan, karena kehidupan politik dan demokrasi, yang susah payah kita bangun sejak krisis 1998, dan hasilnya kian nyata; kini, terasa mundur kembali. Set back," ujar AHY.

"Pada saat Partai Demokrat berada di pemerintahan, atau ketika menjadi "the ruling party", sesungguhnya kami bersyukur karena demokrasi, termasuk pemilu kita, makin matang dan makin berkualitas," sambungnya.



AHY mengatakan saat stabilitas politik terjaga baik, kalau ada riak dan dinamika, hal itu memang menjadi bagian dari demokrasi dan kebebasan itu sendiri. Dalam pemilu, lanjut AHY, tidak muncul ketegangan yang berlebihan antar kelompok pendukung, golongan, apalagi antar identitas (SARA). (fjp/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads