"Hasil akhir pemilu itu tidak dilakukan berdasarkan teknologi informasi. Jadi hasil akhir pemilu itu berdasarkan kertas. Kertas yang secara berjenjang, mulai dari penghitungan suara di tingkat TPS, rekapitulasi di kecamatan oleh PPK, lalu rekapitulasi di tingkat KPU kabupaten, lalu naik lagi rekapitulasi di tingkat provinsi, dan terakhir rekapitulasi nasional di tingkat KPU," papar komisioner KPU Wahyu Setiawan di kantor KPU, Jl Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Jumat (1/3/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami tetap akan merespons permintaan, audit forensik IT akan kita lakukan. Tetapi saya memberikan informasi bahwa hasil pemilu itu tidak ditentukan oleh tabulasi IT, tetapi oleh tumpukan kertas manual," jelasnya.
"Jadi memang itu cara konvensional itulah mengapa waktunya lama antara pemungutan suara dan hasil akhirnya," sambungnya.
Sebelumnya, Amien Rais sempat bergabung dengan massa FUI, tapi lebih dahulu pergi sebelum Wahyu tiba. Sekjen KPU Arief Rahman Hakim mengatakan Amien Rais yang sempat hadir sebentar dalam pertemuan itu menitip pesan agar KPU melakukan audit forensik IT. Apabila hasilnya tidak bersih, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno disebut akan mundur dari Pilpres 2019.
"Pak Wahyu, tadi sebelumnya ada Prof Amien Rais di sini. Beliau juga menyampaikan satu pesan, akan meminta KPU melakukan audit forensik IT. Nanti pada awal April perwakilan akan hadir meminta hasil audit forensik IT, dan kalau hasilnya nanti tidak clear, maka akan mundur pasangan calon 02," kata Arief. (imk/mae)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini