Sang juara mengungguli 6 kontestan lainnya dengan panjang 86,5 cm dan lebar 19 cm. Sedangkan bobotnya mencapai 6,72 kg. Selain itu kemenangan ini sudah diterima yang kedua kali.
Menariknya, semua kontestan yang menjadi juara merupakan warga Kecamatan Jabon. Juara II dalam festival tersebut diraih Sanaji dengan berat bandeng 6,52 g.
Sedangkan juara III diraih Ilyas dengan berat bandeng 6,32 kg. Dan juara IV menjadi milik Mustofa dengan berat bandeng 5,60 kg.
Festival Bandeng Kawak Sidoarjo 2019 digelar Dinas Perikanan, sebagai salah satu rangkaian acara untuk memperingati HUT ke 160 Sidoarjo.
"Festival Bandeng Kawak ini merupakan tradisi para petambak di Sidoarjo. Yang menjadi kontestan harus bandeng asli Sidoarjo," kata Wakil Bupati Sidoarjo Nur Achmad Saifuddin kepada wartawan usai penimbangan Bandeng Kawak di Kantor Perikanan Sidoarjo, Kamis (28/2/2019).
![]() |
Wabup yang akrab dipanggil Cak Nur ini mengatakan, festival tersebut tidak hanya menjadi ajang adu kontes untuk bandeng. Tapi juga acara sosial.
"Setelah kontes akan dilanjutkan dengan lelang bandeng. Hasil dari lelang tersebut diperuntukkan untuk kegiatan sosial," imbuh Cak Nur.
Kepala Dinas Perikanan Sidoarjo M Sholeh menjelaskan tentang sistem penilaian dalam festival tersebut. Menurutnya kesehatan fisik juga mempengaruhi penilaian.
"Penilaian badeng Kawak yang menjadi juara hanya dari berat bandeng, serta tidak memiliki cacat fisik," kata M Sholeh.
Sang juara Sutriman mengatakan, Bandeng Kawak membutuhkan perhatian khusus agar bisa tumbuh dan berkembang dengan baik. Salah satunya dengan memindahkan ke kolam tambak yang lain setiap 3 - 4 bulan sekali.
"Selain itu harus diberikan ekstra makanan tambahan, seperti rumput laut. Selain itu kami merasa bangga dua kali berturut-turut menjadi juara I," tandas Sutriman. (sun/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini