Lia (33) anak dari Hudia, menuturkan jika ibunya menjadi korban gigitan anjing rabies pada tanggal 10 Februari di kediamannya. Saat itu, ibunya sedang menonton tv seorang diri.
"Kejadiannya cepat sekali, sekitar pukul 08.30, kami anaknya sedang berada di kamar masing-masing, pintu belakang dan samping terbuka, anjing masuk kami tidak tahu. Lalu ibu saya mencoba mengusir anjing itu tapi langsung diterkam," terangnya.
Baca juga: Rabies Bisa Ancam Pariwisata NTB |
Beberapa anggota tubuh dari Ibu Hudia menjadi kegilaan anjing rabies, bagian mata sebelah kanan, pipi dan tangan diserang. Setelah kejadian, pihak keluarga langsung membawa Ibu Hudia ke RS Djafar Harun Lasusua, kemudian dirujuk ke RS Benyamin Guluh Kolaka karena Ibu Hudia harus menjalani operasi pada matanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kondisi ibunya kembali memburuk pada tanggal 22 Februari. Hudia mulai merasa pusing, bagian leher dan telinga juga sakit. Kemudian Hudia merasa demam namun tidak menggigil. Karena merasa khawatir pihak keluarga kembali membawa Ibu Hudia di RS Djafar Harun pada selasa.
"Waktu di rumah sakit semakin parah, sudah tidak mau makan, lalu ibu mengaung-ngaung, berontak dan melihat kami keluarganya seperti tatapan sinis dan air liurnya terus keluar," tuturnya.
Melihat kondisi ibu tercinta yang semakin parah, keluarga pun panik dan akhirnya diberikan suntik penenang. Namun tidak lama setelah disuntik, Ibu Hudia menghembuskan nafas terakhir.
Meskipun ikhlas, namun pihak keluarga masih tetap merasa sedih karena kehilangan ibu tercinta.
Kepala Dinas Kesehatan Kolaka, Irham saat dihubunginya detikcom belum bisa dikonfirmasi terkait meninggalnya salah satu korban gigitan anjing di Kolut.
(asp/asp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini