Tokoh Sikep Samin Kudus, Budi Santoso (54) mengaku pihaknya siap menya,but pemilu 17 April 2019. Termasuk sudah mengetahui para capres yang akan maju nanti. Hal itu diketahuinya dari nonton televisi hingga mengobrol dengan warga lain.
"Ngerti calonnya, cuma belum terlalu kenal. Dari televisi kami ngerti para calon. Dari ngobrol dengan jenengan-jenengan. Kalau kenal ya belum. Kenal berarti pernah bertemu. Ya duduk bareng contohnya, seperti ini, kan," kata Budi saat wartawan mendatangi rumahnya di Desa Larikrejo, RT 02 RW 01, Kecamatan Undaan, Kabupaten Kudus, Rabu (27/2/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nyoblos, ikut. Seperti pemilu-pemilu sebelumnya," ungkap Budi.
Sebab menggunakan hak pilih, kata dia, mencerminkan sosok warga negara yang baik.
"Jarene ben dadi warna negara sing apik (katanya biar jadi warga negara yang baik) ya ikut nyoblos," tambahnya.
Lantas apakah Sedulur Sikep Kudus juga dilibatkan dalam persiapan pemilu seperti warga umumnya? Sedulur Sikep Kudus sejauh ini mendapat perlakuan seperti warga lainnya. Terbukti dia pribadi pernah menjadi anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS).
"Saya pernah jadi anggota KPPS pada 2010 an. Sekarang kan banyak yang lebih muda atau remaja yang lebih pintar. Jadi mereka-mereka yang di desa mencari bocah sing pinter. Wonten (ada) peremajaan. Bukane wong Samin bodho (bukannya orang Samin bodoh). Wong nyatane ndisik tahu dilibatke (orang nyatanya dulu pernah dilibatkan)," kata dia.
Hingga saat ini, kata Budi, pihaknya telah didata oleh KPU Kabupaten Kudus. Hanya, penyelenggara pemilu belum memberikan sosialisasi soal Pemilu 2019.
"Belum dapat sosialisasi. Bukan salah KPU. Tapi memang belum ketemu waktu yang pas. Pas KPU menyediakan waktu, kami pas tanam. Pas kami ada waktu, KPU ada acara di Jakarta," pungkasnya.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini