"Jangan pernah memakai orientasi keagamaan, masjid dipakai dalam politik. Karena kalau dipakai dalam politik pasti jamaah masjid pecah. Karena pasti ada pihak nomor 1, ada pihak 2. Kalau kampanye nomor 1 atau nomer 2 pasti pecah itu masjid," kata JK saat membuka Rakornas Badan Komunikasi Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) di Asrama Haji, Pondok Gede, Jakarta Timur, Rabu (27/2/2019).
JK mengatakan kalau politik dibawa ke masjid akan membuat jamaah berseteru. Dia berharap para pengurus dan remaja BKPRMI menjauhkan agenda politik di dalam masjid.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam menjalankan agama Islam, JK meminta masyarakat tidak meniru Islam yang ada di Timur Tengah. Menurutnya, keislaman di Indonesia sudah sangat baik.
"Kita Islam yang wasatiyyah, di tengah," sebutnya.
JK juga ingin syiar Islam bagi jamaah tak hanya berpusat pada agama. Dia ingin masjid jiga bisa digunakan sebagai pusat pendidikan dan ekonomi.
"Saya pernah bilang pengajian di masjid, bukan hanya pengajian pengajian tentang akhirat, ibadah, tentang surga dan neraka. Tapi juga pengajian bagaimana pertanian dimajukan bagaimana kesehatan dimajukan, bagaimana urusan dagang. Jangan lupa Rasullah sebelum jadi nabi, rasul ya pedagang dulu," jelasnya.
Simak Juga 'Bincang-bincang, Saat JK Ada di Persimpangan Jalan':
(fdu/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini