"Keberhasilan MA dalam melakukan berbagai terobosan turut menjadi kunci bagi keberhasilan Indonesia melakukan berbagai lompatan kemajuan dalam beberapa tahun terakhir, seperti lompatan peringkat Indonesia dalam Ease of Doing Business (EoDB) dari peringkat 120 menjadi peringkat 73," ujar Jokowi saat berpidato dalam Sidang Pleno MA 2019 di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta, Rabu (27/2/2019).
Baca juga: Jokowi Hadiri Laporan Akhir Tahun MA di JCC |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jokowi juga menyampaikan anggapan masyarakat yang menyebut hukum bisa diperjualbelikan hingga penegakan hukum yang timpang. Namun ia meyakini anggapan negatif itu bisa hilang karena reformasi peradilan MA.
"Sebelumnya banyak yang beranggapan bahwa hukum dan peradilan Indonesia bisa diperjualbelikan. Banyak yang beranggapan bahwa peradilan perdata mahal, lama, rumit, dan sulit dieksekusi. Banyak yang beranggapan bahwa yang berkuasa adalah mafia kasus, mafia peradilan, banyak yang beranggapan keadilan tidak akan pernah ditemukan di ruang-ruang pengadilan," kata Jokowi.
Jokowi melanjutkan, selama empat tahun ia memimpin, kementerian/lembaga terkait sudah melakukan upaya pemberantasan korupsi hingga penyederhanaan regulasi. Ke depan, Jokowi menegaskan siap bersinergi dengan MA menciptakan reformasi hukum yang berkeadilan dan memberantas mafia peradilan.
"Dengan sinergi yang kuat, kita lanjutkan reformasi sistem hukum yang berkeadilan, dengan sinergi yang kuat kita lanjutkan pemberantasan mafia peradilan dan tindakan tegas kepada korupsi di lingkungan peradilan," ujar Jokowi.
Saksikan juga video 'Ketika Para Aktivis Dorong KPK Terus Berantas Mafia Peradilan':
(dkp/aan)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini