PDRM Sebut Tes DNA Ai Munawaroh Bisa Makan Waktu 3 Bulan

PDRM Sebut Tes DNA Ai Munawaroh Bisa Makan Waktu 3 Bulan

Audrey Santoso - detikNews
Selasa, 26 Feb 2019 06:51 WIB
Ai Munawaroh dan Ujang Nuryanto (Instagram)
Jakarta - Polisi Diraja Malaysia (PDRM) mengatakan hasil tes DNA jasad perempuan yang diduga kuat warga negara Indonesia (WNI), Ai Munawaroh (30), akan keluar dalam waktu 1-3 bulan. Sampai saat ini pihaknya masih menunggu hasil tersebut.

"Sejauh ini masih menunggu hasil DNA. (Lama proses tes DNA) 1 sampai 3 bulan," kata Kepala PDRM Distrik Sungai Buloh, Superintendent Shafa'aton Abu Bakar, ketika dihubungi detikcom, Senin (25/2/2019) malam.

Ai diduga menjadi korban pembunuhan disertai mutilasi bersama Ujang Nuryanto (37), bos tekstil asal Bandung, Jawa Barat. Keduanya diketahui pergi ke Malaysia pada 17 Januari dan berencana kembali pada 23 Januari 2019.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Nuryanto dan Ai diketahui hilang setelah istri Nuryanto, Meli, tak dapat menghubunginya pada 22 Januari. Kepada Meli, Nuryanto mengaku pergi sendiri untuk menagih uang hasil jual kain dari warga negara Pakistan yang menjadi rekan bisnisnya. Jumlah uang yang hendak ditagih Nuryanto adalah sekitar Rp 7 miliar.

Setelah mengetahui Nuryanto menghilang, Meli dan keluarga Nuryanto menelusuri jejak perjalanan bos tekstil tersebut. Dari data tiket perjalanan, diketahui Nuryanto pergi bersama Ai.

Pada 26 Januari, warga Sungai Buloh menemukan potongan tubuh pria dan perempuan di pinggir sungai. Dari hasil identifikasi sidik jari yang dilakukan PDRM dibantu Polri, jasad pria terkonfirmasi sebagai Ujang Nuryanto.


Meski sudah teridentifikasi, Shafa'aton Abu Bakar menjelaskan jasad Nuryanto belum bisa dipulangkan karena menunggu hasil tes DNA Ai.

"(Pemulangan jasad Nuryanto dan Ai) tetap menunggu sampai hasil DNA (Ai) keluar," ucap Shafa'aton Abu Bakar.

(aud/idn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads