Pangkalan PLP Tual & Bitung Ungkap Ancaman yang Ada di Timur RI

Pangkalan PLP Tual & Bitung Ungkap Ancaman yang Ada di Timur RI

Mustiana Lestari - detikNews
Senin, 25 Feb 2019 12:03 WIB
Foto: PLP TUAL DAN BITUNG
Jakarta - Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai (PLP) Kelas II Tual dan Pangkalan PLP Kelas II Bitung berfungsi sebagai wilayah penjaga, dan pengawas pelayaran di wilayah timur Indonesia.

Kepala Pangkalan PLP Tual Alwan Rasyid, mengungkapkan, wilayah perairan yang diawasi oleh Pangkalan PLP Tual sangat luas sekitar 646.000 mil2, meliputi Laut Arafuru, Laut Banda, Laut Seram, Laut Maluku, dan Selat Timor.

"Sedangkan wilayah kerja Pangkalan PLP Tual mulai dari perairan Kupang, Pulau Kambing, Kendari, Luwuk, Sorong, hingga Merauke," kata Alwan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Menurut Alwan, beberapa perairan di wilayahnya perlu diawasi secara ketat, misalnya di perairan Pulau Banda yang memiliki taman wisata dan biota laut, penyeberangan feri antarpulau di Maluku yang rawan kecelakaan, di Perairan Aru sering terjadi illegal fishing ataupun banyaknya illegal logging di daerah Seram Bagian Barat.

"Kami pun selalu melakukan patroli rutin di beberapa daerah yang menjadi target operasi Pangkalan PLP Tual khususnya di wilayah penyeberangan kapal-kapal feri yang memerlukan siaga bantuan SAR, di perairan rawan keselamatan pelayaran akibat cuaca buruk, di perairan sekitar Pulau Kei banyak kapal ikan menggunakan bahan peledak, di wilayah pengeboran lepas pantai di Maluku Barat Daya dan tambang emas di Pulau Wetar yang rawan bahaya pencemaran dan kebakaran," jelasnya.


Begitupun dengan daerah perairan yang banyak dilalui kapal tanpa surat-surat kapal yang lengkap serta daerah rawan pencurian dan pengerusakan terhadap Sarana Bantu Navigasi Pelayaran (SBNP) juga perlu dilakukan pengawasan dan pengamanan khusus, termasuk perlindungan lingkungan Maritim di kawasan wisata Raja Ampat.

"Seluruh kegiatan patroli dan pengamanan tersebut tentu harus didukung oleh SDM PLP yang profesional serta armada kapal patroli yang andal," tutur Alwan.

Ia menyebutkan, Pangkalan PLP Tual memiliki enam unit kapal patroli mulai kelas I sampai kelas IV, yakni KN. Kalawai, KN. Parang dan KN. Sawalaku, KN.P.308, KN.P.364, KN.P.407, serta satu unit Speed Boat dan Sea Rider. Adapun jumlah personil Pangkalan PLP Tual berjumlah 113 orang.

Sementara itu, Pangkalan PLP Bitung bertugas mengamankan wilayah perairan mulai dari Balikpapan, Tarakan, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah hingga Sorong.

Kepala Pangkalan PLP Bitung Andy Amran mengatakan bahwa Pangkalan PLP yang dipimpinnya saat ini memiliki 61 orang personil serta sarana dan prasarana penunjang opersional, seperti enam unit kapal patroli, bengkel, dermaga, gudang dan Rigid Inflatable Boat.

Adapun keenam unit kapal patroli tersebut terdiri dari kapal kelas I s.d. III berjumlah masing-masing 1 (satu) unit yakni KN. Gandiwa, KN. Pasatimpo, dan KN. 331, serta 3 (tiga) unit kapal kelas V yaitu KN. 50001, KN. 50003 dan KN. 50048.

"Kami berharap seluruh personil PLP dapat memanfaatkan semaksimal mungkin semua potensi yang dimiliki dalam menjalankan tugas, fungsi, dan kewenangan yang diamanatkan kepada kami," ungkap Andy.

Ia juga berharap, di usia Pangkalan PLP yang akan menginjak 31 tahun, Pangkalan PLP Bitung dapat terus mendukung terwujudnya keselamatan dan keamanan pelayaran di perairan Indonesia.

Selain menjalankan tugas rutin mengamankan perairan, dia mengungkapkan, Pangkalan PLP Bitung juga memberi bantuan musibah, seperti dalam misi kemanusian musibah gampa bumi dan tsunami di Palu yang terjadi pada 28 September 2018.

"Pangkalan PLP Bitung turut mengerahkan kapal patroli KN. Gandiwa dan KN. Pasatimpo yang mengangkut bantuan kemanusiaan untuk para korban yang terkena musibah gempa di wilayah Palu-Donggala dan sekitarnya. Adapun bantuan yang pertama kali masuk ke Pelabuhan Pantoloan diangkut oleh KN. Pasatimpo," terang Andy.

Menurutnya, hal tersebut merupakan bagian dari Quick Response Team yang dibentuk oleh Kementerian Perhubungan untuk membantu memberikan pertolongan bagi korban gempa bumi dan tsunami di wilayah Sulawesi Tengah.

Tidak hanya fokus dalam pengamanan dan penyelamatan di laut saja, Pangkalan PLP Bitung dan Tual juga menggelar kegiatan bersih laut dan pantai sebagai rangkaian kegiatan HUT Pangkalan PLP ke-31 pada tanggal 26 Februari 2019.

Pangkalan PLP Bitung menggelar kegiatan ini hampir setiap bulan sekali. Seperti halnya aksi bersih laut dan pantai yang digelar Pangkalan PLP Bitung di Selat Lembeh pada pekan lalu atau yang dilakukan Pangkalan PLP Tual di wilayah sekitar Pantai Danar pada Jumat (22/2) lalu yang bertujuan untuk menjaga kelestarian lingkungan pantai dan laut. (mul/ega)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads